Opini  

Lewat d’kartinis, Pertamina Bantu Entaskan Kemiskinan

Outlet center d"kartinis
Outlet center d"kartinis

Pada awal pandemi tahun 2020 lalu, mereka menerima ribuan orderan menjahit masker dari berbagai daerah, seperti Padang, Payakumbuh, bahkan hingga Pulau Jawa.

“Kami buat pola bersama di outlet, kemudian digunting dan dijahit bersama-sama. Tidak jarang, kami lembur di rumah untuk bisa memenuhi pesanan orang,” cerita Santi dan Sri lagi.

Sri malah tak menyangka, di saat pandemi dan ketika orang kesulitan keuangan, dia dan para rekannya di d’kartinis justru kebanjiran rezeki dengan membuat masker kain.

“Dari pembuatan masker itu, saya bisa membeli mesin cuci untuk mengganti mesin cuci di rumah yang sudah rusak,” ujarnya senang.

Bahkan, soal penanggulangan Covid-19, mereka juga melaksanakan aksi sosial dengan membagikan masker secara gratis ke pelaku UMKM sekitar Jalan Padang-Painan, Garin Masjid dan masyarakat setempat, tempat outlet mereka berdiri.

Di sana, produk unggulan mereka adalah seprai dan mukena, disamping menerima orderan dari brand ternama, seperti deAmads, biyungjaid, dan Nurhidayati syar’i. Satu seprai dijual berkisar Rp300.000 hingga Rp400.000, tergantung jenis bahan yang digunakan. Produk mereka selain dipasarkan secara langsung di outlet dan melalui media sosial dengan nama kelompok mereka, d’kartinis.

Dalam aktivitasnya menjahit di outlet, para anggota d’kartinis ini juga memanfaatkan energi terbarukan, berupa solar cell atau listrik dari tenaga matahari. Tak hanya mampu mengatasi keluhan listrik mati, tapi juga telah membantu mengurangi pengeluaran untuk biaya membayar listrik.

“Penurunan sekitar 50 persen dari sebelum memakai Solar Cell,” cerita Santi, sang bendahara.

Data yang dihimpun dari Pertamina IT Teluk Kabung merinci penerapan inovasi Solar Cell sebagai tenaga penggerak mesin jahit berhasil mengurangi penggunaan daya listrik konvensional untuk mesin jahit sebesar 480 watt. Penghematan itu setara dengan penghematan emisi sebesar 0,823 per bulan. Selain itu, inovasi Solar Cell pada mesin jahit ini juga menciptakan efisiensi biaya penghematan listrik sebesar Rp1.363.392 / bulan.

Tanggungjawab perusahaan

Community Development Officer (CDO) PT Pertamina IT Teluk Kabung, Fakri mengatakan, sejak d’kartinis berdiri pada tahun 2017 lalu, PT Pertamina IT Teluk Kabung tak henti melakukan berbagai pembinaan kepada anggota kelompok usaha yang telah berbadan hukum itu lewat program CSR yang dimiliki.

Tahun ini, sejumlah program juga diluncurkan, berupa peningkatan kapasitas anggota melalui berbagai pelatihan dan studi banding serta bantuan mesin jahit timbul untuk meningkatkan kualitas pembuatan mukena, salah satu produk unggulannya.