Laporan ( 1) HPN Medan , Perjalanan dan Salat Subuh Yang Menyenangkan.

Si BORONG BORONG- Perjalanan darat dari Padang menuju Medan untuk mengikuti kegiatan peringatan Hari Pers Nasional tanggal 7- 12 Februari adalah perjalanan menyenangkan. Saya dan rombongan yang berjumlah 28 orang bertolak dari kantor PWI Sumbar di Padang menggunakan sebuah bus yang disopiri Anto (42)

Walaupun sebelum berangkat ada sedikit miskom antara kami dengan pihak penyedia jasa angkutan tentang seat penumpang, namun hal itu tidak mengganggu komunikasi kami dengan sopir dan awak kabinnya. Anto dan dua awak bis lainnya suka bercerita, tidak membudut seperti kebanyakan sopir bis jarak jauh.

“Kita cari tempat makan yang enak , termasuk tempat tempat salat yang nyaman” kata Anton yang saya dengar dia bicara dengan Charles salah seorang anggota rombongan kami.

Walaupun salat kami jamak, seperti salat Zuhur dengan Asar kami Jamak di Bukittinggi dan Magrib dan Isya kami jamak di Kota Nopan, tapi salat Shuhuh kami dapat berjamaah di masjid Taqwa Sigorong gorong Tapanuli Utara.

Tanpa di komandoi oleh kamandan perjalanan Sawir Pribadi, Anto tiba tiba menghentikan mobil pas di depan masjid Taqwa yang berdiri anggun diantara toko dan kadai serta ruko ruko di Si Borong Borong.

Waktu menunjukkan pukul 4.55 Wib, jelang subuh. “Masih ada 30 menit lagi waktu subuh masuk, silakan dulu yang mau buang air atau minum teh hangat” kata Muhammad Nasir, Satpam masjid yang kelihatan sangat ramah.

Masjid Taqwa Si Borong Borong terbilang besar, untuk sampai ke ruang salat, jemaah harus naik ke lantai dua, memang masjid itu berlantai dua. Saya yang agak terlambat masuk masjid, karena harus “bongkar ” muatan dua kali makan siang dulu, plus tukar celana dengan sarung, teman teman seperti Aidil, Rusdi Bais, Sawir, Ajo Jeff, Guspa, Andri, Emil, Ing dan Susilo telah terlebih dahulu salat tahyat, diantaranya ada yang berzikir sementara Aidil saya lihat membaca Alquran dan yanglain masih berwuduk.

Waktu Subuh lima menit lagi segera masuk, saya selesaikan salat tahyat masjid dan sunnah wuduk, akhirnya azan subuh dikumandangkan muazzin Malin namanya, kami salat sunnah fajar yang pahalanya kata Rasulullah melebihi bumi dan se isinya.

Imam Salat ustad Sanusi Siregar (40) asal Padang Sidempuan membawa salat sangat menyenangkan, dia membacakan ayat surah Al a’la rakaat pertama dan Al ‘Asr rakaat kedua. Yang menambah senangnya saya salat Subuh itu adalah karena Imam membaca qunut, suatu amalan yang tidak banyak lagi imam imam salat di Padang membacanya, tidak masalah memang , karena qunut itu hanya sunnah.

Di masjid Taqwa Si Borong Borong ini sebelum salat kami mendapat informasi bahwa umat Islam disini berpaham Muhammadiyah . “Iya saya kaget juga, kok Muhammadiyah baca qunut ” ucap Rusdi Bais.

Kami coba bertanya kepada Imam Sanusi Siregar tentang hal ini. “Kami disini netral, tidak Muhammadiyah dan tidak juga Tarbiyah, tapi ada beberapa orang masuk NU” katanya..

Dari ustad Sanusi ini kami dapat informasi bahwa warga muslim di Si Borong Borong ini paling banyak hanya 300 Kepala Keluarga (KK). “Untuk Tapanuli Utara penduduk muslim hanya sekitar 5 pesen dan di Si Borong Borong ini paling banyak 300 KK saja ” kata Sanusi.