Kualitas dan Nilai Gizi Dadiah Nagari Tanjung Bonai Lebih Baik

Bupati Eka Putra dan nyonya bersama Tim LPMM yang mengembangkan dadih. (ist)

BATUSANGKAR -Kualitas dan nilai gizi dadih atau susu kerbau di Nagari Tanjung Bonai, Kecamatan Lintau Buo Utara dinilai lebih baik dibanding daerah lainnya.

Hal ini merupakan hasil penelitian dan percobaan produksi sejak 2017 dilakukan Lembaga Pembangunan Masyarakat Minang (LPMM) yang beranggotakan unsur lintas pergiruan tinggi, dimana Prof. Dr. Fasli Jalal dari Rektor Universitas Yarsi Jakarta selaku pembina dan Prof Sumadi dari UGM sebagai pengawas.

Pada Sabtu, (19/6) tim dari LPMM berkunjung di rumah dinas Indo Jolito, diterima Bupati Eka Putra bersama Ketua TP PKK Ny. Lise.

Menurut Ketua LPMM Prof. drh. Endang Purwati MS, PhD, kegiatan ini sudah berlangsung sejak empat tahun lalu di Nagari Tanjung Bonai.

“Pada awalnya kita kembangkan ternak kerbau lokal untuk hasilkan dadih, namun produksi susunya sedikit, maka pada 2021 LPMM yang terdiri dosen dan peneliti lintas perguruan tinggi mengembangkan ternak kerbau Minang, dan perkawinan kerbau lokal dengan kerbau Murrah,” jelasnya.

Menurutnya, berdasarkan hasil penelitian dadih sangat bermanfaat untuk kesehatan. Status kesehatan sangat dipengaruhi komposisi mikrobiota usus. Keseimbangan mikrobiota ini bisa dimodifikasi dengan memberikan probiotik atau bakteri baik.

Katanya, probiotik yang mudah dan murah di Sumatera Barat adalah dadih berasal dari susu kerbau difermentasi dalam buluh bambu selama 2-3 hari.

“Penelitian tentang nilai gizi dadih sudah dilakukan, dibandingkan dadih tempat lain Dadih Tanjung Bonai mempunyai kualitas terbaik,” urainya.

Hasil riset juga menyebutkan, jelas Endang, pemberian dadih pada ibu hamil dan dilanjutkan pada anak setelah enam bulan ternyata bisa sebagai upaya mencegah stunting.

Saat ini, katanya, ada sebanyak 20 ekor kerbau lokal milik masyarakat Tanjung Bonai Lintau Buo Utara dan 5 ekor milik LPMM dalam proses sendimentasi bibit kerbau Murrah.

“Mudah-mudahan bisa berjalan baik dan lahir bibit unggul yang nanti dinamakan kerbau Minang, menghasilkan susu yang lebih banyak. Juga langkah ke depan akan dilakukan diversifikasi dadih. Kita harapkan terjadi perubahan, peningkatan, pengembangan atau nilai tambah peternakan kerbau penghasil dadih,” ucapnya.

Atas kegiatan itu, Bupati Eka Putra menyatakan terimkasih dan menyambut serta apresiasi rencana pengembangan ternak kerbau Minang dan dadih untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.

“Pemkab menyatakan terimakasih dan apresiasi atas program pengembangan ternak kerbau Minang dan produlsi dadih yang digagas LPMM untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Ini sejalan dengan program Pemkab mengusulkan pengadaan kerbau petani. Program ini nantinya bisa saling disinergikan,” ucap Bupati sembai menyebut dari kecil mengkonsumsi dadih, dan menjadi tradisi keluarganya. (ydi)