KUA Padang Panjang Timur  Gelar Bimbingan Perkawinan

PADANG PANJANG – Setelah sebelumnya KUA Padang Panjang Barat, giliran KUA Padang Panjang Timur (PPT) yang menggelar Bimbingan Perkawinan bagi Calon Pengantin (Bimwin Catin). Kegiatan diadakan di aula KUA setempat, Selasa-Rabu (14-15/9).

Kakankemenag Kota Padang Panjang Buya H. Alizar Datuak Sindo Nan Tongga menjadi pemateri utama dalam Bimwin Catin tersebut. Dalam penyampaian materinya, Kakankemenag menjelaskan tentang makna sakinah, mawaddah dan warohmah (Samara). Sakinah adalah ketenangan, mawaddah adalah rasa cinta, dan warahmah adalah rasa sayang.

“Ada lima stabilitas dalam mewujudkan keluarga sakinah, mawaddah, warahmah. Jika lima stabilitas ini terpenuhi, insya Allah keluarga sakinah, mawaddah, warohmah akan terwujud,” ujarnya.

Pertama, Stabilitas Rohani Manusia adalah makhluk yang bertubuh maksudnya adalah yang mengendalikan jasmani adalah rohani. Garis lurus rohani adalah Dinul Islam dan Intinya adalah Iman.

“Sunatullah dalam hidup kita ada sakit dan senang, hina dan mulia, miskin dan kaya, maka dibutuhkanlah yang namanya Stabilitas Rohani. Agar stabilitas rohani diraih, maka jalinlah hubungan dengan Allah melalui ibadah,” jelasnya.

Kedua, Stabilitas Jasmani. Untuk sehat jasmani adalah dengan makan dan olahraga yang bergaris lurus dengan makanan yang halalan tayyibah (halal lagi baik).

Ketiga Stabilitas Sosial. Status seseorang berubah semenjak akad nikah (ijab qobul) dilangsungkan. “Jan co kacang diabuih ciek, mahonjak-honjak kian kamari (jangan seperti kacang direbus satu, yang sibuk kesana sini),” ujarnya.

Tugas Istri menutupi kekurangan suami dan suami pun harus menutupi kekurangan istri. “Raso dibawo naiak dan pareso dibawo turun (rasa dari hati ke kepala, periksa dari kepala ke alam nyata) artinya memiliki “intelektual inteligensia” dan “emosional inteligensia,” jelasnya lagi.

Ketika telah terjadi pernikahan diantara dua insan, hubungan itu bukan hanya antara suami istri tapi juga hubungan dua keluarga bahkan dua masyarakat dari daerah yang berbeda.

Keempat Stabilitas Ekonomi. Stabilitas Ekonomi bergaris lurus dengan usaha, maksudnya seseorang yang telah berkeluarga harus bisa mengelola ekonomi rumah tangga. Jangan sampai besar pengeluaran dari pendapatan. Hidup dan bergayalah sesuai dengan kemampuan ekonomi kita. Yakinlah bahwa balasan itu berbanding lurus dengan amal perbuatan (al jaza’ min jinsil amal).

Kelima Stabilitas Rumah Tangga. Inilah yang paling penting yakni saling bahu membahu antara suami dan istri dalam menyelesaikan pekerjaan sehari-hari (take dan give) atau tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan dalam menyampai ridho Allah menuju surga.

Kepala KUA Padang Panjang Timur Muhammad Nur dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti peserta sebanyak 20 pasang calon pengantin, 10 pasang hari pertama dan 10 pasang hari kedua. Kegiatan berjalan dengan tetap memperhatikan Protokol Kesehatan.

Selain kakankemenag, narasumber H. Syaiful Arifin (Kasi Bimas Islam), Jupagni (Ketua APRI Cabang Padang Panjang), Anhar (Koordinator Penyuluh KB pada Dinas Sosial dan KB Kota Padang Panjang), Wenny Adriyanti dari Puskesmas Ekor Lubuk Kecamatan Padang Panjang Timur. (Jas)