Kondisi Wamena Semakin Normal

Usai jumatan di Masjid Nurul Hidayah Wamena.

Laporan

Syofyardi Bachyul

dari Wamena

Kondisi di Wamena semakin normal, terutama di tengah kota. Saya bersama Anyong (Islami Adibsubrata), wartawan Jubi di Wamena, berangkat ke Masjid Nurul Hidayah di Jalan Safri Darwin untuk salat Jumat.

Saya mengira khatib akan memberikan kutbah tentang isu kerusuhan sepuluh hari lalu. Ternyata tidak. Materi kutbah bersifat umum yang tidak menyinggung isu politik. Saya sangat nyaman mendengarnya.

Saya membayangkan, mungkin di beberapa masjid di luar Papua khatibnya sedang mengangkat isu kerusuhan Wamena. Bisa saja dengan nada membakar emosi jamaah dengan informasi yang ia serap dari pihak ketiga, media pers dan media sosial. Saya berdoa, mudah-mudahan ceramah seperti itu tidak ada.

Ya, pemuka agama mesti menjadi penenang umat ketika terjadi kerusuhan, bukan membakar emosi untuk menambah konflik. Saatnya di negeri yang heterogen ceramah agama mengedepankan sisi kemanusiaan dan hidup bersama.

Bagi kami yang berpofesi sebagai jurnalis dengan kerja sehari-hari mencari fakta, saya mengakui tidak mudah menyimpulkan suatu peristiwa. Terlebih konflik seperti Wamena.

Sejauh ini saya telah mewawancarai atau sekadar mengajaknya mengobrol sejumlah orang dari berbagai latar, termasuk saksi mata. Saya belum berani menyimpulkan apa penyebab kerusuhan tersebut.

Jadi betapa naifnya jika orang-orang yang tidak pernah menggali informasi langsung ke Wamena berani menyimpulkan apa yang terjadi. Terlebih merespon peristiwa ini dengan isu etnis dan agama. Bukan, sejauh yang saya ketahui ini tidak terkait dengan kedua itu.

Jadi, jika Anda bertanya apa penyebabnya, sabarlah menunggu. Mari kita berdoa agar para korban meninggal mendapatkan sorga-Nya dan korban luka-luka segera sembuh. Kemudian masyarakat di Wamena kembali menjalani hari-hari damai seperti biasanya. Hari-hari damai yang telah mereka hirup bertahun-tahun. Bukan kita yang jauh nun di sana.

**
Masjid Nurul Hidayah yang berlantai dua dengan di sampingnya Taman Pendidikan Al-Quran hanya 350 meter dari Bandara Wamena.