Ketua DPRD Limapuluh Kota Pertanyakan Keseriusan Bupati

LIMAPULUH KOTA – Ketua DPRD Limapuluh Kota Deni Asra, merasa geram karena bupati tidak hadir dalam acara Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) daerah itu.

Pasalnya, kegiatan yang di gelar itu bertujuan untuk memperoleh masukan serta saran penyempurnaan rancangan awal RKPD tahun 2021 yang akan berdampak pada daerah.

Menurut Deni Asra, acara ini sangat penting dan berdampak ke dalam perencanaan pembangunan di tahun 2021. Yang merupakan tahun terakhir kepemimpinan Irfendi Arbi dan Ferizal Ridwan.

“Sayang sekali, acara yang maha penting ini tidak dihadiri bupati maupun Sekda. Bahkan dalam hitungan saya, hanya lima OPD yang hadir. Ini sangat keterlaluan sekali,” ujarnya.

Dikatakan, demi menghormati undangan bupati, sebanyak 15 orang anggota DPRD yang mewakili masing-masing komisi hadir memenuhi undangan itu.

“Jika seperti ini, kita mempertanyakan keseriusan bupati dalam memimpin daerah ini. Karena acara ini tidak main-main. Ini menerima masukan dan arahan dari pelbagai pihak. Namun yang berkompeten dalam hal ini yaitu bupati dan sekda tidak hadir sama sekali,” kata Deni, saat wawancara dengan wartawan usai acara di aula kantor bupati Limapuluh Kota, Senin (6/1).

Senada dengan itu, Wakil Bupati Ferizal Ridwan, yang membuka acara itu, juga menyayangkan tidak seriusnya pemerintah daerah dalam mengikuti dan melaksanakan kegiatan ini. Terbukti salah satu narasumber sedianya kepala Plt. Bapelitbang atau Sekda Widya Putra, tidak ada yang hadir dan hanya diwakili oleh Eselon tiga saja.

“Banyaknya OPD yang tidak hadir, terkesan kegiatan ini hanya pelengkap adminitrasi dan pengisi agenda semata,” ucap Wabup yang biasa di panggil Buya ini.

Selain itu, Wabup Ferizal Ridwan juga menyentil terkait dimandulkannya TPPKD selama 3 tahun belakangan. Sehingga tim itu tidak bisa membuat dan melaksankan program. “Selama ini tim itu dimandulkan dan dibonsai dengan tidak ada anggaran. Sehingga untuk rapat kerja, koordinasi tentang kemiskinan terpaksa tidak dapat dilaksanakan,” tukas wabup.

Dari informasi yang diperoleh wartawan, ketidak hadiran bupati karena mendampingi reses anggota DPR-RI dari Golkar di nagari Situjuah. Sementara Sekda tengah melantik pejabat eselon tiga dan empat yang terkesan mendadak dan sembunyi-sembunyi tanpa mengundang DPRD. (bule)