Kerusakan Akibat Banjir Lahar Dingin Marapi Capai Rp1,6 Triliun, Pemulihan Terus Dilakukan

PADANG– Bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi yang terjadi tiga minggu lalu telah menyebabkan kerusakan dengan total kerugian mencapai Rp1,6 triliun.

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) telah melaporkan semua kerusakan yang terjadi kepada pemerintah pusat sebagai upaya pemulihan.

Upaya Pemulihan

Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat (Sekdaprov Sumbar), Hansastri, menjelaskan bahwa Pemprov Sumbar telah melakukan beberapa upaya pemulihan, antara lain:

Memperbaiki kerusakan sarana prasarana di daerah terdampak.
Mendirikan dapur umum untuk membantu korban yang masih mengungsi.
Memberikan bantuan kepada korban, seperti sembako, pakaian, dan obat-obatan.
Melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk membantu proses pemulihan.
Status Tanggap Darurat

Status tanggap darurat bencana banjir bandang, banjir lahar dingin, dan longsor yang terjadi di tiga daerah, yaitu Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Kota Padang Panjang, pada 11 Mei 2024 akan berakhir pada tanggal 9 Juni 2024.

Korban Bencana

Hingga saat ini, tercatat 63 orang meninggal dunia akibat bencana tersebut. Sebanyak 60 korban telah teridentifikasi dan 3 korban belum teridentifikasi.

Saat ini, tim SAR masih melakukan pencarian 10 orang korban yang masih hilang.

Kondisi Pengungsi

Sebagian besar korban yang sebelumnya mengungsi di tenda-tenda pengungsian telah kembali ke rumah masing-masing.

Dapur umum yang didirikan untuk membantu korban pengungsi juga telah dihentikan.