Kerjasama Kemenpar, BRI dan Indohomestay, Tingkatkan Layanan Desa Wisata

Kemenpar, BRI dan Indohomestay menjalin kerjasama meningkatkan layanan homestay di desa wisata. (*)

JAKARTA – Homestay adalah akomodasi yang makin dibutuhkan wisatawan. Kemenpar, BRI dan Indohomestay bersepakat meningkatkan layanan homestay di desa wisata. Sumatera Barat menjadi target Indohomestay untuk membangun penginapan yang benar-benar ramah wisatawan.

Dalam jumpa media, Jumat (1/3/2019) di Hotel Sultan Jakarta, Kemenpar bersama Bank BRI dan Indohomestay menandatangani kesepakatan tentang pemanfaatan jasa layanan perbankan untuk optimalisasi aplikasi Indohomestay. Kemenpar mendukung adanya layanan yang merangkul homestay, terutama di daerah wisata.

“Desa wisata merupakan top 3 program pemerintah. Kami Tim Percepatan Desa Wisata terbantu dengan adanya aplikasi Indohomestay ini. Terutama membantu masyarakat memasarkan homestay yang mereka punya di kawasan desa wisata,” ungkap Anneke Prasyanti, Ketua tim Percepatan Pengembangan Homestay Desa Wisata Kemenpar.

Founder Indohomestay, Ricky Donals Nazir menyebutkan, dengan kehadiran Indohomestay, diharapkan akan meningkatkan kunjungan parawisata ke Sumatera Barat, sehingga meningkatkan pendapatan masyarakat.

“Kehadiran Indohomestay tentunya memberi manfaat besar bagi Sumatera Barat yang memiliki destinasi wisata ciamik serta menjadi kunjungan wisatawan,” terang Ricky Donals, pengusaha sukses asal Tanjung Alam, Tanah Datar tersebut.

Indohomestay, dijelaskan Ricky, selain menyiapkan homestay di seluruh nusantara, juga menjadi aplikasi pengakses tiket pesawat, kereta api, penyewaan, dan akomodasi wisata lainnya.

Sementara, Grandy Prajayakti, CEO Indohomestay. Dia mengatakan bahwa aplikasi ini memang fokus merangkul homestay di seluruh Indonesia, terutama di desa wisata. “Aplikasi Indohomestay berfokus kepada pemilik homestay di seluruh Indonesia. Kami merangkul ke semua daerah terpencil di Indonesia terutama di kawasan desa wisata,” ungkap Grandy.

Adapun langkah selanjutnya dari Kemenpar adalah melakukan sosialisasi kepada masyarakat terutama di daerah terpencil mengenai teknologi dan hospitality.

“Langkah selanjutnya yang dilakukan Kemenpar adalah sosialisasi kepada masyarakat terpencil di daerah desa-desa wisata. Nanti mereka akan dikenalkan dan diajarkan bagaimana hospitality dan penggunaan teknologi,” tutup Anneke. (givo)