Agam, Hukum  

Kena Bogem Mentah, Warga Tiku Dilarikan ke Rumah Sakit

 

TIKU-Domi (24) pemuda Labuhan, Nagari Tiku Limo Jorong, Kecamatan Tanjung Mutiaara, Kabupaten Agam dianiaya seorang pemuda sesusianya yang berinisial Rm dikedai kopi. Ketika itu dia tengah duduk dan ngobrol dengan kawan-kawan dan orang lain yang juga sama duduk dengan dia.

Lagi asyik ngobrol datang RM dengan motornya diberhentikan di depan kedai tersebut. Begitu sepeda motornya ia berhentikan terus masuk ke kedai kopi. Tiba-tiba pukulan mentah langsung mendarat di matanya sebelah kiri.

Setelah memukul Domi, RM langsung melarikan diri ke rumah Wali Jorong Labuhan Erpizal yang berada tidak begitu jauh dari kedai kopi. Tidak ada yang mengetahui apa yang sampaikan RM kepada wali jorong tersebut.

Begitu kuatnya pukulan RM yang mengenai bagian mata korban, hingga membuat dia pingsan. Dari hidungnya keluar darah segar. Warga yang ada didalam kedai segera memberikan pertolongan terhadap korban.

Tidak hanya hidung berdarah, lebih parah yang kena itu bagian mata Domi. Mata membengkak dan tidak dapat melihat. Domi segera dibawa ke puskesmas terdekat untuk diberi pertolongan, namun pihak puskesmas merujuk Domi ke RSUD Lubuk Basung, Kabupaten Agam.

Menurut Erli (45) di RSUD Lubuk Basung, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 17.00 wib Rabu (30/10). Ketika itu ia dapat informasi anak dari kakaknya ditinju RM, tapi tidak dijelaskan Erli siapa nama kakaknya itu. Padahal RM itu adalah juga ipar dari korban.

Malahan, jelas Erli, anak RM yang juga adalah keponakan dari korban, sering dibelanjakan korban. Yang namanya sayang kepada keponakan sering dibelanjakan, tapi yang terjadi saat ini adalah penganiayaan, mata Domi bengkak, sulit melihat biji matanya.

Tidak enaknya, kata Erli, pasca kejadian, datang mamak pelaku minta damai dan memberikan uang Rp2 juta.

“Tapi kami tidak mau menerima, sebab nasib Domi ini belum jelas, apakah akibat terkena tinju itu matanya cacat atau tidak, tapi yang jelas pihak korban sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Tanjung Mutiara, terang Erli. (514)