Kemauan Masyarakat untuk Divaksinasi Masih Kurang

Yutiardi Rivai, Kadinas Kesehatan Padang Pariaman.

PARIK MALINTANG – Padang Pariaman bisa saja kembali ke Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 dan, bahkan 4. Hal yang mengkhawatirkan itu bisa terjadi karena masih kurangnya kemauan masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi di daerah tersebut.

Sebelumnya diberitakan Kabupaten Padang Pariaman telah memasuki PPKM Level 2. Terjadinya penurunan tingkat sebaran Covid-19 di daerah itu, antara lain karena masyarakat semakin menyadari pentingnya mengikuti protokol kesehatan, yaitu memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak dengan sesama.

Sekarang, informasi positif yang disampaikan Menteri Dalam Negeri, ternyata menimbulkan kekhawatiran pada beberapa pihak. Termasuk pada Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid Padang Pariaman. Mereka khawatir jika informasi itu harus dipublikasikan.

Khawatirnya, dengan adanya pemberitaan tersebut masyarakat beranggapan bahwa Padang Pariaman sudah hampir terbebas dari ancaman corona. “Padahal tidak demikian. Virus itu masih saja mengancam,” kata Kepala Dinas Kesehatan Padang Pariaman, Yutiardi Rivai.

Yutiardi Rivai yang, Minggu (19/9) menyebutkan, untuk membasmi Covid-19 tidaklah cukup dengan hanya pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak. Tetapi juga perlu penguatan imun masyarakat.

Yutiardi melihat kemauan masyarakat di Padang Pariaman untuk mengikuti vaksinasi masih kurang. Sampai Sabtu (18/9), baru sekitar 11,3 persen atau 37.837 orang dari 333.732 sasaran yang ditentukan pemerintah pusat.

Menurutnya, yang diharapkan dari program vaksinasi tidak hanya penguatan imun orang perorang. Tetapi juga komunitas atau masyarakat secara umum. Jika hanya orang perorang, virus itu akan masih saja menyerang, memapari masyarakat. “Karena itulah, masyarakat terus diimbau supaya ikutlah divaksin,” ujarnya.

Melihat rendahnya keinginan masyarakat mengikuti program vaksinasi, Yutiardi pun ragu bisa merealisasikan target 35 persen dari sasaran bisa tervaksinasi pada Desember mendatang.

Akan tetapi, timpalnya, tidak ada yang tidak mungkin jika semua elemen masyarakat turut mendukung program tersebut. “Untuk itu, kita minta para pemuka masyarakat, alim ulama, tokoh-tokoh adat dan bundo kanduang untuk bersama-sama meyakinkan masyarakat tentang perlunya vaksin buat keselamatan bersama,” tukas Yutiardi.
Disinggung soal persediaan vaksin, Yutiardi menyebutkan, pemerintah telah menjamin persediaan vaksin buat masyarakat. (dm)