Keluarga Penerima Manfaat di Kecamatan Tanjung Emas Dapat Pembinaan dari Pemkab Tanah Datar

BATUSANGKAR – Sebanyak 275 KK Keluarga Penerima Manfaat (KPM) atau Program Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Tanjung Emas mendapat pembinaan dari jajaran Pemkab Tanah Datar.

Kegiatan digelar pada dua tempat, yakni di masjid Jamik Ludai Nagari Pagaruyung dan masjid Syuhada Nagari Saruaso kemarin diikuti Bupati Eka Putra dan dinas terkait.

Bupati saat itu menyebut, Pemkab terus berupaya untuk menekan angka kemiskinan dengan meluncurkan berbagai program bantuan guna untuk mensejahterahkan masyarakat, salah satunya adalah program pemberian bantuan sosìal pada keluarga yang ditetapkan sebagai KPM atau PKH.

Ia berharap masyarakat menerima bantuan ini bisa memanfaatkannya untuk hal yang benar prioritas dan sesuai kebutuhan. Katanya, melalui kegiatan pembinaan ini Pemkab bisa memonitor langsung pada masyarakat penerima manfaat.

“Saya berharap bapak-ibu yang hadir mendukung dan memanfaatkan program unggulan Pemkab tengah dilakukan, karena untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya. Bupati juga berpesan agar selalu sabar dan bersyukur atas rezeki yang telah diberikan Allah, SWT.

Sementara, Kepala Dinas Sosial dan PPPA Tanah Datar H. Afrizon mengatakan jumlah penerima manfaat PKH dari tahun sebelumnya turun, hal ini tentu dipengaruhi dengan semakin membaiknya perekonomian masyarakat, bahkan dari tahun 2022 sampai saat ini sudah ada kesadaran dari penerima PKH yang sudah mandiri sebanyak 57 KK dan telah mengundurkan diri sebagai penerima manfaat PKH.

“Khusus untuk kecamatan Tanjung Emas sebanyak 275 KK penerima PKH dengan rincian Nagari Saruaso sebanyak187 KK dan Nagari Pagaruyung 88 KK. Alhamdulillah, tahun ini ada 1 KK mengundurkan diri dari daftar penerima karena sudah mandiri,” jelasnya.

Bantuan tersebut, tambah Afrizon, bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup keluarga melalui akses layanan pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan sosial, mengurangi beban pengeluaran dan meningkatkan pendapatan keluarga miskin dan rentan, menciptakan perubahan prilaku kemandirian keluarga penerima manfaat dan mengurangi kemiskinan serta kesenjangan sosial. (ydi)