Agam, Ragam  

Kelok 44 Minim Bantuan, Pengemudi Mengeluh

www.hariansinggalang.co.id

AGAM-Memiliki medan berat, namun kelok 44 Kabupaten Agam dirasakan miskin bantuan. Pengemudi, terutama yang berasal dari luar daerah, mengeluh.

“Saya merasa guna memudahkan pengemudi perlu diperbanyak bantuan,” kata Adit, perantau dari Medan, kepada Singgalang, Sabtu (8/6) siang menjelang sore.

Ditambahkan Adit beruntung ketika dia lewat jalur tersebut tidak terlalu padat. Sehingga, ia dan rombongan bisa lewat dengan halangan yang tidak begitu berarti.

“Sempat juga sih beberapa kali bertemu lawan di pendakian, untung masih bisa teratasi,” tukuk Adit.

Pantauan Singgalang, kondisi kelok 44 tahun ini memang berbeda dibandingkan tahun-tahun yang lalu. Waktu itu banyak bantuan untuk memudahkan pengemudi melewati jalur itu.

“Tahun-tahun dulu hampir di setiap kelok ada petugas yang membantu. Kali ini hanya pada beberapa kelok saja. Itupun masyarakat sipil. Entah karena jalan tidak terlalu macet saya tidak tahu juga,” ujar Roni, warga Payakumbuh.

Terlepas dari itu Roni berharap, kalaupun tidak ada petugas, sebaiknya kelok-kelok dilengkapi kaca cekung pembesar. Sehingga, lalu lintas menjadi lancar dan bisa meminimalisir potensi kecelakaan.

“Kita sama tahu jika pada musim Lebaran dan liburan banyak pengunjung dari luar daerah. Mungkin tidak semuanya terbiasa dengan kondisi kelok dan aturan melewati kelok,” tukuk Roni. (Hirval)