PADANG – Penggunaan Artificial Intelligence (AI) harus memerhatikan budaya, etika, aturan dan hukum agar memberikan kebaikan dalam kehidupan. Sebaliknya, penggunaan AI yang tidak memerhatikan nilai-nilai budaya, etika, aturan dan hukum akan mendatangkan bencana bagi diri sendiri, keluarga bahkan masyarakat.
Demikian terungkap materi AI pada kunjungan Kreator Era Artitificial Intelligence (KEAI) Provinsi Sumbar, di SMKN 6 Padang, Kamis (18/10/2024) di aula SMKN 6 Padang.
Sosialisasi dibuka Kepala SMKN 6 Kota Padang RDS Deta Mahendra, S.Pd, MM, dihadiri Koordinator KEAI Sumbar Sastri Bakry yang juga Ketua SatuPena Sumbar, Sekretaris SatuPena Sumbar Armaidi Tanjung, Penanggung Jawab KEAI Go to School Eka Teresia, S.Pd, MM dan narasumber praktisi hukum dan pemerhati budaya Muhammad Ishak Fahmi, SH, MH, CBRD, CBRC.
Menurut Deta Mahendra, siswa harus cerdas menggunakan literasi digital dan AI. Kami berterima kasih atas kedatangan Tim KEAI Satupena Sumbar, sehingga siswa SMKN 6 Padang memahami dan mampu menggunakan AI secara bijak.
“SMKN 6 Padang dan kelompok pariwisata. Kuliner, perhotelan, kecantikan, usaha layanan pariwisata, busana, tekniK Komputer Jaringan (TKJ). Terdapat 1.478 siswa,” kata Deta Mahendra.
Dikatakan Deta, prestasi SMKN 6 Padang antara lain, lomba prestasi siswa di jurusan Busana, Kecantikan, dua di TKJ. SMKN 6 Padang masuk sepuluh besar di nasional di kedua jurusan tersebut.
“Prestasi internasional SMKN 6 Padang adalah mewakili bersama tiga SMK fashion show di Paris Perancis. Pada 2-11 September lalu mewakili Sumatera dari 300 jurusan busana SMK, SMK 6 masuk dominasi tiga besar. SMKN 6 Padang bukan hanya berprestasi di Sumbar tapi sudah go internasional,” katanya.
Dikatakan Deta, siswa SMKN memang lemah membaca, karena banyak praktik.
Sebenarnya harus pula banyak membaca yang bermanfaat.
Apalagi siswa sudah pakai hape android makin malas membaca. Seharusnya siswa SMKN juga banyak membaca dan menggunakan AI menyangkut jurusannya masing-masing.
Muhammad Ishak mengingatkan, siswa harus hati-hati menggunakan AI sebagai perkembangan teknologi informasi. Kesadaran menggunakan teknologi untuk kebaikan harus dibangun sejak dini.
“Kita tidak akan pernah lepas dari aktivitas menggunakan AI secara umum. Hape android sendiri tidak hanya alat komunikasi, tapi juga banyak aplikasi AI yang bisa didownload, namun kesadaran berteknologi harus secara terus menerus,” katanya.
Dikatakan, hape sendiri selain alat komunikasi, juga dapat digunakan untuk AI dengan berbagai variasi aplikasi. Sekarang saja sudah banyak AI yang disalahgunakan baik penipuan, penyebaran tayangan palsu, hoak dan sebagainya, karena kurangnya kesadaran, kata Muhammad Ishak.
Penanggung jawab AI Goes to School, Eka Teresia, bergembira melihat sambutan sekolah untuk menimba ilmu.
“Ini roadshow kita yang kedua, selanjutnya kita akan banyak mendatangi sekolah yang sudah confirm menimba ilmu tentang payung AI, yakni etika, moral dan hukum. Padat nih acara kami, alhamdulillah,” ujar Eka dengan sumringah melihat siswa yang hadir cukup antusias. (*)