KBS Incar Harimau Sumatra dan Harimau Dahan Milik TMSBK Bukittinggi

Seorang bocah pengujung TMSBK Bukittinggi terlihat sedang bermain main dengan harimau sumatera dari balik kaca. (asrial gindo)

BUKITTINGGI – Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya (KBS) Incar dua binatang langka koleksi Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Bukittinggi.

Kedua hewan langka yang diincar itu adalah harimau Sumatera dan Harmau Dahan.

Incaran TS KBS terhadap dua hewan langka TMSBK Bukittinggi itu terungkap dalam surat permohonan kerjasama dalam rangka pelestarian dan pengembangan satwa dilembaga konservasi antara PD Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya (KBS) yang ditujukan kepada walikota Bukittinggi tertanggal 18 Desember 2020 lalu.

Dalam surat tersebut KBS mengajukan dua hewan langka yaitu sepasang Harimau Sumatera dan Harimau Dahan yang ada di TMSBK Bukittinggi, dan pihak TM KBS menukarkanya dengan Hewan Kuda Nil Kerdil dan Hewan Walaby atau Kangguru tanah.

Tak hanya itu KSB juga melampirkan hewan alternatif yang bisa ditukarkanya, seperti hewan jenis aves dan reptil.

Kepala Dinas Pariwisata, pemuda dan Olahraga (Disparpora) Bukittinggi Supadria membenarkan TM KSB menginginkan sepasang harimau Sumatera dan Harimau Dahan, dan menggantinya dengan Kuda Nil Kerdil dan Walaby atau Kangguru tanah.

Penukaran hewan itu nantinya akan dilakukan melalui pola kerjasama antara lembaga konservasi.

Terkait hal itu pemko Bukittinggi tentu menyambut baik permohonan kerjasama penukaran hewan tesebut oleh TM KBS, karena dengan adanya kerjasama penukaran hewan itu nantinya akan menambah daya tarik pengunjung terhadap kedua lenbaga konservasi tersebut.

Apalagi kondisi harimau Sumatera yang ada di TMSB Bukittinggi jumlahnya sudah lebih dari cukup, dan itu bisa saja ditukarkan dengan hewan yang belum ada di TMSBK Bukittinggi termasuk Kuna Nil dan Kangguru tanah tersebut.

“Hanya saja selain kuda nil kita lebih menginginkan penukaranya komodo ketimbang kangguru tanah. Kalau ini terujut tentu daya tarik pengunjung lebih tinggi ke TMSBK Bukittinggi,”tegasnya.

Meskipun demikian hal itu tentu akan dibicarakan terlebih dahulu dengan walikota Bukittinggi, sebab keputusanya nanti tentu dari walikota. (203)