Kapolri Apresiasi Peran Besar LDII Ciptakan Herd Immunity

Ketua DPP LDII KH Crhriswanto Santoso mendampingi Panglima TNI dan Kapolri saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di padepokan ASAD Pondok Pesantren Minhajurrosyiddin Jakarta Timur Jakarta.

JAKARTA – Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengapresiasi DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) dan Pondok Pesantren Minhajurrosyiddin Jakarta yang berperan besar dalam menciptakan herd immunity atau kekebalan kelompok dengan menyukseskan program vaksinasi nasional Covid-19.

Hal tersebut berpengaruh besar untuk menciptakan kekebalan kelompok atau _herd immunity_ yang memerlukan kerja sama semua pihak.

“Ini kedua kalinya kami ke sini. Terima kasih kepada panitia atas pelaksanaan kegiatan vaksinasi massal ini,” kata Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto kembali meninjau lokasi vaksinasi di Padepokan Pencak Silat Persinas ASAD, Pondok Minhaajurrosyidin, Jakarta Timur, Selasa (13/7).

Pada kesempatan tersebut, TNI-Polri juga memberikan bantuan sembako beras sebanyak 10 ton untuk Ponpes Minhaajurrosyiddin.

“Ini adalah perintah Presiden untuk terus membagikan kepada masyarakat. Kami bersama-sama orang yang melawan pandemi,” ujar Panglima Marsekal Hadi Tjahjanto menambahkan.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto kembali mengingatkan, target pemerintah dalam program vaksinasi nasional meningkat jadi 2 juta orang per harinya.

Ia optimistis dengan lokasi Padepokan ASAD dan kerja sama yang baik antara LDII, Ponpes Minhajurrosyiddin, Puskesmas Cipayung, dan TNI-Polri, target bisa terwujud.

“Tempat ini sesuai karena sirkulasinya bagus, terbuka dan lapangan luas. Kami berikan motivasi kepada panitia, dengan hadir ke sini melakukan peninjauan kegiatan. Seandainya target ke depan ditambahkan 2 sampai 3 juta orang, kami akan menambahkan kembali jumlah tenaga kesehatan,” ujarnya.

Kedatangan Panglima TNI dan Kapolri disambut Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso dan Ketua Ponpes Minhajurrosyiddin KH Muhammad Asy’ari Akbar. Vaksinasi kali ini dikhususkan untuk peserta usia 12 tahun ke atas.

“Selain membangun karakter generasi penerus sebagai pribadi yang alim-faqih, berakhlakul karimah, dan mandiri, sekaligus pencetak juru dakwah, pondok pesantren kami memiliki tugas pengabdian masyarakat,” kata KH Muhammad Asy’ari Akbar yang juga alumni Institut Teknologi Bandung (ITB).

Menurutnya, kesuksesan penyelenggaran vaksinasi terutama untuk usia 12-18 tahun, merupakan salah satu bentuk pengabdian masyarakat.