TUA PEJAT – Miliki kekayaan alam nan elok, masyarakat Mentawai dituntut untuk terus lestarikan alam agar tak membudayakan pengrusakan pantai dan laut, khususnya melakukan penambangan pasir pantai dan terumbu karang yang dapat merusak keindahan pantai dan mengancam keberlangsungan kehidupan ekosistem laut.
Di Tuapejat, ibukota Kabupaten Kepulauan Mentawai memiliki potensi cukup baik pada wisata pantai. Dimana Pantai Jati dan Pantai Mapaddegat merupakan pantai yang terkenal memiliki pasir putih serta terumbu karang yang masih terpelihara dengan cukup baik. Namun sayang, masih ada perilaku yang disinyalir dapat merusak pantai itu sendiri.
Untuk itu, Kapolres Kepulauan Mentawai, AKBP Hendri Yahya kampanyekan Masyarakat Sadar Wisata (Masdarwis) untuk memelihara dan menjaga keindahan alam, agar potensi itu tetap terjaga sehingga dapat bermanfaat bagi negara, khususnya masyarakat setempat.
“Banyaknya potensi wisata di daerah Mentawai menjadi kebanggan sendiri dan bahkan kebanggaan dunia, karena potensi ini jarang dimiliki daerah lain. Untuk itu mari kita jaga dan kembangkan ke depan. Jika potensi wisata ini maju, otomatis masyarakat makmur dan sejahtera serta akan mengurangi angka kriminal seperti narkoba, juga bisa berkembangnya potensi wisata di Mentawai,” kata Kapolres, Sabtu (24/3).
Kampanye tersebut dia sampaikan saat memberikan sambutan pada penyelenggaraan olahraga bersama dan penyuluhan narkoba oleh Ditresnarkoba Polda Sumbar di Pantai Mapadegat, Tuapejat, Sipora Utara. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Mentawai dan jajaran pemerintahan setempat.
Pantai Jati dan Pantai Mapaddegat, kata Kapolres, sebagai destinasi yang tengah dilakukan pengembangan berbasis konservatif, diminta difasilitasi dengan penerangan jalan umum, agar tak dimanfaatkan oleh orang-orang yang ingin melakukan perbuatan maksiat.
“Serta harus dilengkapi dengan sarana penerangan pantai agar pada malam hari wilayah tersebut tidak menjadi ajang tempat maksiat,” pungkasnya. (ricky)