Kadisdik Sumbar H.Barlius: Program Wirid Remaja Kolaborasi Sudah Berjalan

PADANG.
Sejak diluncurkan nya (launching) program wirid remaja tingkat sekolah menengah di Sumatera Barat oleh Gubernur Sumbar H.Mahyeldi Ansyarullah, kini masjid masjid telah ramai oleh siswa dan pelajar. Gubernur secara resmi melaunching program itu 22 Oktober lalu dan zoom se Sumbar.

“Program yang kita namakan Wirid Remaja Kolaborasi ini telah berjalan di masjid dan musalla se Sumatera Barat” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Drs H. Barlius MM, Rabu (23/11) di Padang.

Dengan program ini kata Barlius, semua siswa di jajaran Dinas Pendidikan se Sumbar dikerahkan untuk datang ke masjid dan musalla terdekat dari rumah masing, termasuk guru dan orang tua siswa. Barlius menguraikan data yang ia peroleh, sebanyak 5748 mesjid dan musalla se Sumbar yang sudah aktif dalam kegiatan wirid remaja. “Jumlah guru yang dilibatkan 14818 guru mendampingi 128.281 siswa yang aktif dalam wirid remaja ini” kata Barlius.

Barlius mengatakan, kenapa wirid remaja ini kita sebut Wirid Remaja Kolaborasi? Karena wirid remaja melibatkan siswa sejak SMP, M.Ts, SMA, SMK dan MAN.” Jadi semua remaja kita libatkan, kita sudah rapatkan ini dengan semua instansi terkait, dengan Kemenag, Dinas Pendidikan Kabupaten Kota, MUI, Dewan Masjid, Asosiasi Guru Agama atau guru PAI se Sumatera Barat, kami sudah komitmen untuk melaksanakan” jelasnya.

Namun demikian, Barlius mengakui kalau dalam pelaksanaan nya belum semua siswa semua jenjang sekolah menengah yang melaksanakan. “Dari laporan yang baru aktif tingkat SMA /SMK, walau belum semua” ujarnya.

Konsep pelaksanaan Wirid Remaja Kolaborasi adalah, siswa disilakan memilih masjid atau musalla dekat rumahnya, Kemudian mereka laporkan ke sekolah dan sekolah kemudian merekap serta menunjuk guru pembimbing.

“Jadi bisa saja disebuah masjid akan berkumpul siswa dari beberapa sekolah, disinilah mereka berkolaborasi ” kata Barlius lagi.

Waktu kegiatan di masjid tidaklah lama lama, hanya dari salat Magrib sampai salat Isya. “Setelah pembacaan ayat suci Alquran dan sambutan, langsung tausiah sampai masuknya salat Isya ” tambahnya.

Dengan kegiatan ini kata Barlius, anak anak yang datang ke masjid didampingi orang tua masing masing tidak akan keluyuran lagi malam hari. “Materi tausiah kita tentu yang relevan dengan kondisi kekinian remaja, seperti tawuran, narkoba,porno grafi, LBGT dan dampak IT, kita harap kan bisa menekan mencegah kenakalan remaja” kata Barlius.

Sejak di Luanching pihak Dinas Pendidikan Sumbar sudah melakukan monitoring. ” Kami semua unsur di Dinas Pendidikan ini turun ke kabupaten kota, Alhamdulillah sudah berjalan, kami mempunyai bukti digitalnya ” katanya.

Kegiatan keagamaan bukan saja wirid remaja, tapi juga BKR untuk anak anak yang beragama Kristen. “BKR adalah Bina Karakter Remaja, kegiatan ini dilaksanakan di gereja gereja ” kata Barlius.

Akhirnya Barlius berharap, dampak kegiatan ini adalah, para remaja rajin melaksanakan ibadah sesuai dengan agama masing masing. ” Kami minta dukungan semua pihak, terutama orang tua siswa, tokoh masyarakat dan pengurus pengurus masjid, tanpa dukungan kita bersama, kegiatan ini tak bisa dilaksanakan” ujarnya. (M.Khudri)