JKA pun tak Kuasa  Menahan Air Mata

John Kenedy Azis ditengah-tengah penyandang disebilitas  binaan SLB Mutiara Qalbu, Sungai Limau, Padang Pariaman, Minggu (15/1). -(darmansyah)

PARIK MALINTANG – John Kenedy Azis (JKA), Anggota Komisi VIII DPR-RI, Minggu (15/1) kemarin, menyempatkan diri menjambangi Sekolah Luar Biasa (SLB) Mutiara Qalbu di Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman.

Kedatangan JKA bersama Asmadi, Ketua DPD Partai Golkar Padang Pariaman dan sejumlah pengurus Partai Golkar lainnya itu tampak disambut Ketua Yayasan Fistabiqul Khairat Fisabilillah, Bakhrial dan Kepala SLB, Afni Desni.

Sejumlah walimurid pun hadir menyambut JKA. Mereka menyambut sang legislator itu dengan penuh haru dan linangan air mata. Dan, yang disambut juga terlihat tak kuasa menahan butiran air matanya ketika mendengar ungkapan perasaaan para ibu dan ayah dari para penyandang disebilitas tersebut.

Ketua Yayasan, Bakhrial menyampaikan, ada sekitar 30 penyandang disebilitas yang terdaftar di SLB Mutiara Qalbu. Namun karena jauh, sulitnya transportasi dan faktor ekonomi orang tua, hanya belasan yang aktif ke sekolah.

Mengelola dan membimbing anak-anak dengan bermacam kebutuhan khusus, jelas tidak mudah. Perlu kesabaran, ketabahan dan fasilitas serta dana. Soal fasilitas dan dana itu memang selalu mereka hadapi dalam memenuhi kebutuhan pendidikan bagi anak-anak tersebut.

Kepala SLB, Afni Desni berharap, John Kenedy Azis bisa mencarikan solusi sehingga sekolah bagi anak-anak berkebutuhan khusus itu dapat bertahan. “Sebagai mana juga diharapan para walimurid, kami juga tak ingin SLB ini tutup,” akunya.

Menurut Afni, SLB yang didirikan pada tahun 2016 yang sekarang beroperasi di rumh kontrakan itu sangat membutuhkan alat-alat pendukung program pendidikan dan keterampilan.

Sebelumnya, bebeapa orangtua murid menyampaikan bagaimana besarnya harapan mereka terkait kehadiran sekolah tersebut. Mereka menyadari, tanpa sekolah itu, anak-anak mereka mungkin tidak akan mendapatkan hak pendidikan yang layak.

Menanggapi hal itu, John Kenedy Azis meminta SLB Mutiara Qalbu terus aktif untuk memberikan harapan terbaik bagi penyandang disabilitas yang belajar di sekolah tersebut. “Sekolah ini jangan sampai ditutup, bagaimana pun sekolah ini harus terus aktif,” ujarnya sambil mengusap air mata.

Ia siap menjadi salah seorang donatur demi kelancaran operasional sekolah tersebut dan mengajak masyarakat untuk bersama-sama membantu SLB itu.

Ajo meminta pihak yayasan mencari tanah agar sekolah tersebut nantinya dapat memiliki bangunan mandiri sehingga tidak lagi mengontrak.

Pada kesempatan itu putra Sungai Garinggiang tersebut berulang kali mengucapkan terimakasih kepada guru dan pengurus yayasan yang mengabdikan dirinya untuk anak yang belajar di SLB Mutiara Qalbu. (dmn)