PEKANBARU – Jenazah Basri (50), Warga Negara Indonesia (WNI) yang tewas dalam insiden penembakan oleh Polisi Maritim Malaysia (APPM), tiba di Terminal Kargo Bandara Sultan Syarif Kasim II (SSK II) Pekanbaru, Rabu (29/1).
Setelah tiba, jenazah langsung dibawa ke kampung halamannya di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, untuk dimakamkan.
“Jenazah telah tiba dan akan langsung dibawa ke Pulau Rupat. Kami mengantarkan bersama keluarga korban,” ujar Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, kepada wartawan.
Prosesi pemakaman direncanakan berlangsung pada malam hari.
Kesedihan mendalam tampak menyelimuti keluarga yang menanti kedatangan jenazah di kampung halaman.
Judha Nugraha menegaskan bahwa berdasarkan kesaksian empat WNI yang selamat dari insiden tersebut, mereka tidak melakukan serangan terhadap Polisi Maritim Malaysia.
“Dalam rilis resmi, polisi Malaysia menyebut adanya penyerangan dari pihak WNI. Namun, korban selamat membantah klaim tersebut,” ungkapnya.
Kementerian Luar Negeri RI akan terus melakukan investigasi menyeluruh untuk memastikan apakah tindakan kekerasan yang dilakukan pihak Malaysia telah sesuai dengan prosedur atau justru berlebihan.
Selain Basri yang meninggal dunia, empat WNI lainnya turut menjadi korban dalam insiden ini.
Dua orang kini dalam kondisi stabil, sementara dua lainnya masih dalam perawatan intensif akibat luka serius.
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengawal kasus ini hingga tuntas dan memastikan keadilan bagi para korban.(*)