Padang  

Jembatan Sungai Kalu Kayu Tanam Diresmikan

Wakil Gubernur Sumbar saat peresmian Jembatan Sungai Kalu. (yose)

PADANG – Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit secara meresmikan pemanfaatan pertama Jembatan Sungai Kalu, Kayut Tanam Padang Pariaman pascaputus akibat banjir. Jembatan itu nantinya dapat dimanfaatkan hingga selanjutnya setelah pembukaan tersebut.

“Syukurlah, Jembatan Batang Kalu, sudah selesai, lalulintas bisa lancar kembali. Ini sangat kita khawatirkan sebelumnya. Jika tidak selesai maka macetnya luar biasa. Ternyata sisa diselesaikan dalam waatu 2,5 bulan. Kita sangat berterima kasih,”sebut Nasrul, Kamis (30/5/2019).

Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) III Padang, Aidil Fiqri mengatakan, jembatan dengan panjang 30 meter dan lebar 10 meter tersebut dapat diselesaikan dengan cepat karena, mekanisme melalui penunjukan langsung. Dengan itu, Kementrian Pekerjaan Umum dapat menunjukan rekanan yang benar-benar diseleksi ketat.

“Kita all out, ada pekerjaan yang dilakukan di luar, dikerjakan. Berhenti hanya karena hujan. Sudah bisa dilewati, setelah digunakan nanti tidak akan ditutupkan lagi. Karena yang belum selesai dapat dikerjakan sambil jalan,”ungkap.

Menurutnya, pengerjaan jembatan permanen tersebut bisa saja dilakukan lebih cepat. Karena sempat ada kendala pada administrasi akhirnya sedikit kendala.

Tahan Beban 100 Ton
Meski baru selesai dikerjakan, Jembatan permanen Sungai Kalu, Kayu Tanam, Padang Pariaman ternyata tahan beban hingga 100 ton. Dengan itu, ketahanan jembatan itu tidak perlu dikawatirkan oleh pengendara.

“Ini sudah ada kajiannya, pengerjaannya sudah sesuai dengan standarnya. Jembatan ini tahan sampai 100 ton,”sebut Wakil Gubernur Nasrul Abit usai meresmikan pemanfaatan Jembatan Sungai Kalu.

Dikatakannya, dengan dimanfaatkannya kembali jembatan permanen tersebut. Maka kekawatirkan selama ini akan terjadi macet panjang di Kayu Tanam dapat terobati.

Karena selama menggunakan jembatan darurat, jalan nasional Padang-Bukittinggi tersebut selalu macet. Paling tidak kendaraan harus antri hingga dua jam masing-masing dua arah untuk dapat menyeberangi jembatan.

Sekarang jembatan itu sudah dapat dilalui dengan dua jalur. Baik dari arah, Padang-Bukittinggi, maupun sebaliknya. Apalagi, jembatan darurat masih tetap digunakan. Sehingga pengedara mudik lebaran tidak perlu kawatir lagi.

Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) III Aidil Fiqri mengatakan, pengerjaan jembatan itu dilakukan dengan waktu cepat, karena dilakukan dengan standar kualitas tertentu. Untuk itu, kualitasnya tidak perlu dicemaskan, meski dilaksanakan dalam waktu 2,5 bulan.

“Kualitasnya sudah kita tetapkan, makanya sudah dapat dimanfaatkan sekarang,”sebutnya.

Jembatan Batang Kalu, Kayu Tanam Padang Pariaman sebelumnya putus akibat banjir yang melanda pada November 2018. Kemudian, Kementrian Pekerjaan Umum melakukan tindakan cepat melalui penunjukan langsung, dengan alasan darurat.

Pada Maret 2019, akhirnya dapat dimulai pekerjaan permanen. Dikerjakan selama 2,5 bulan jembatan dalam kewenangan pemerintah pusat itu selesai dibangun. (yose)