Jembatan Simpang Bukik Harus Direnovasi Ulang Pasca Banjir Lahar Dingin

dua tiang beton penyangga ditengah jembatan Simpang Bukik harus dibongkar dan jembatan diganti agar arusair sungai yang mungkin membawa material pohon kayu tidak tersangkut seperti yang terjadi saat banjir lahar dingin Jumat kemaren. (Maswir Chaniago)

BUKIK BATABUAH – c telah menimbulkan duka dan kerugian bagi masyarakat di sekitar Simpang Bukik. Puluhan hektar sawah dan ladang tertimbun sedimen, batang kayu besar, dan lumpur. Rumah-rumah serta toko milik warga yang berada di sepanjang jalan lintas Simpang Bukik menuju Lasi juga mengalami kerusakan.

Dari pantauan Topsatu Sabtu (6/4) di lokasi, terlihat luapan sedimen dan material lainnya yang terbawa derasnya air hingga mencapai simpang Kubu Apa, mengakibatkan gangguan yang signifikan terhadap fasilitas jalan dan properti warga. Kendaraan roda empat dan roda dua yang terparkir di depan toko dan rumah tertimbun material dan sedimen banjir lahar dingin.

Wali Nagari Bukik Batabuah, Firdaus, menyampaikan keprihatinannya terkait konstruksi jembatan Simpang Bukik yang menurutnya menyebabkan air meluap naik ke jalan raya. Dua tiang beton penyangga di tengah jembatan itu menahan arus pohon kayu dan material lainnya, sehingga menyebabkan kerusakan yang signifikan.

Dalam upaya penanganan pasca bencana, Danrem 032/Wirabraja, Brigjen. TN. R. Obersyl beserta jajaran dan Kalaksa BPBD Agam, Budi Perwira Negara, turut mengunjungi lokasi terdampak. Keluhan mengenai kondisi jembatan Simpang Bukik disampaikan secara langsung kepada pemerintah daerah agar segera direnovasi ulang.

Untuk membersihkan material pasca banjir lahar dingin, tiga alat berat dikerahkan untuk mengorek bantalan sungai, sedimen, dan material yang menumpuk di sekitar jembatan. Pemda Agam juga turut menurunkan dua unit mobil pemadam kebakaran untuk membantu pembersihan lumpur di dalam rumah, toko, dan jalan raya. Relawan dari berbagai lembaga juga aktif membantu dalam proses pembersihan tersebut.

Pemanggilan untuk renovasi jembatan Simpang Bukik menjadi sorotan utama dalam upaya mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang. Kiranya, langkah-langkah tersebut dapat membantu pemulihan kondisi pasca bencana dan memberikan perlindungan yang lebih baik bagi masyarakat sekitar. (Maswir)