Jembatan Gantung Harapan Warga Siguntur Terwujud

Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan ketika meresmikan jembatan gantung Siguntur.( ist )

Dharmasraya – Rasa syukur patut diucapkan oleh warga Nagari Siguntur, Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya. Dimana jembatan gantung yang mereka idam- idamkan bertahun- tahun lamanya, kini terwujud sudah.

Jembatan yang membentang kokoh di atas Sungai Batanghari itu diresmikan oleh Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan dengan pemotongan pita tanda dimulainya pemanfaatan jembatan tersebut, Senin (3/2/2025).

Hadir pada kesempatan itu, Kasatker Pelaksanaan Jalan Nasional II Sumbar, Andi Mulya Rusli, Ketua DPRD Dharmasraya, Jemi Hendra, dan anggota, Sutan Riki Alkhalik, Plt Kadis PU Andar Admaja, Camat Sitiung Zulhedri, Walinagari Siguntur Hamdan, sejumlah tokoh masyarakat dan ratusan warga setempat.

Jembatan senilai Rp 21,7 miliar tersebut telah lama dinantikan untuk sarana penghubung vital bagi masyarakat dari Jorong Siluak ke pusat pemerintahan Nagari Siguntur dan Kecamatan Sitiung, atau sebaliknya.

Jembatan dengan panjang total 230 meter, yang terdiri dari pendekat 2×40 meter dan bentang utama 150 meter ini diklaim sebagai yang terpanjang di Sumatera Barat, serta menjadi kebahagiaan yang diberikan Sutan Riska di penghujung masa jabatannya kepada masyarakat setempat

Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan menyampaikan, pembangunan jembatan itu merupakan komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan aksesibilitas dan kesejahteraan masyarakat.

“Jembatan ini bukan hanya sekadar infrastruktur, tetapi juga jembatan harapan bagi masyarakat. Kami harap dengan adanya jembatan ini, aktivitas ekonomi, pendidikan, dan sosial masyarakat semakin lancar,” kata Sutan Riska.

Sutan Riska juga berpesan agar jembatan dirawat dengan baik supaya bertahan lama. Ketua Umum Apkasi itu juga mengajak seluruh komponen masyarakat untuk merasa memiliki dan menjaga fasilitas tersebut secara bersama.

Sebelum jembatan itu ada, warga harus menggunakan perahu atau memakai pelayangan ponton untuk menyeberangi sungai terpanjang di Pulau Sumatera itu. Kondisi ini menyulitkan terutama bagi pelajar yang harus pergi ke sekolah dan petani yang ingin membawa hasil panen mereka ke pasar.

Dengan adanya jembatan gantung tersebut, akses menjadi lebih mudah dan aman bagi warga seberang Batanghari yang ingin berususan ke kecamatan dan kantor walinagari setempat.

“Alhamdulillah, sudah ada jembatan. Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada pemerintah pusat dan Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan yang telah berhasil membawa proyek ini ke nagari kami,” ujar tokoh masyarakat setempat, Sutan Hendri.

Ia menambahkan, keinginan masyakat untuk mempunyai jembatan penghubung ini sudah lama, dan telah diusulkan kepada pihak-pihak yang berwenang. Apalagi di seberang Batanghari ada sejumlah situs bersejarah yang perlu dikembangkan menjadi objek wisata.

Pembangunan jembatan ini juga menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah daerah dan masyarakat. Dukungan dari berbagai pihak memungkinkan proyek ini akhirnya selesai dan dapat segera dimanfaatkan.

” Dengan peresmian Jembatan Gantung Batanghari, asa baru pun muncul bagi warga Jorong Siluluak dan Nagari Siguntur. Keberadaan jembatan ini tidak hanya memperlancar mobilitas, tetapi juga membuka peluang lebih besar bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat disini,” pungkasnya. ( roni )