Jelang Ramadhan Stok Bahan Pangan Sumbar Aman

PADANG – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menegaskan ketersediaan bahan pangan di Sumbar masih aman. Termasuk minyak goreng, ketersediaannya cukup banyak menjelang ramadhan.

Demikian disampaikan Asisten II Sedaprov Sumbar, Wardarusmen, kemarin. Dikatakannya, menjelang ramdahan sejumlah bahan kebutuhan pokoh tidak ada masalah.

“Sebenarnya di Sumbar stok bahan pangan itu tidak ada masalah. Stok aman, kita juga sudah menyiapkan sejumlah kebijakan,”sebutnya.

Khusus minyak goreng katanya, sejumlah perusahaan penghasil minyak goreng di Sumbar sudah menjamin pasokan minyak. Termasuk penugas Badan Usaha Milik Negara (BUMN) oleh Kementrian BUMN untuk memasok minyak goreng, seperti ID Food.

Sedangkan di Sumbar, perusahaan yang menyatakan komitmennya mensuplai minyak goreng adalah, Incasi Raya. Perusahaan tersebut menjamin akan tetap mengutamakan menjual produknya di Sumbar, dibanding daerah lain.

Selain itu juga, Wilwar. Perusahaan kolaborasi Wiliam Sitorus tersebut juga pekan ini akan mensuplai minyak goreng ke Sumbar. Karena perusahaan itu memiliki sejumlah kebunnya di Sumbar, seperti di Kabupaten Agam dan Solok Selatan.

“Jadi masyarakat jangan terlalu panik dengan ketesediaan minyak goreng. Jangan harus berebutan membeli sekali banyak. Karena dengan seperti itu maka kepanikan akan terus terjadi,”katanya.

Sementara, untuk kebutuhan pangan seperti beras, cabe dan bawang menurutnya Sumbar tidak kekurangan stok. Karena dari komoditi tersebut, produksinya cukup banyak di Sumbar.

Untuk beras, Pemprov Sumbar sudah mendapatkan kepastian ketersediaan dari Perum Bulog Kanwil Sumbar. Bulog memastikan ketersediaan beras cukup untuk 3 bulan ke depan.

“Kita sudah punya kebijakan, Dinas Pertanian akan lakukan intervensi pasar jika harga bahan pokok seperti beras, cabe dan bawang naik terlalu tinggi,”katanya.

Nantinya, langkah yang dilakukan Pemprov Sumbar adalah dengan membeli produk petani, kemudian menjualnya pada masyarakat dengan subsidi. Dengan begitu maka dapat membantu menormalkan harga.

Begitu juga dengan produk pertanian, Pemprov Sumbar juga memastikan ketersedian daging di Sumbar cukup banyak. Karena selisih produksi sapi Sumbar dengan kebutuhan masih banyak.