Jelang Lebaran Bupati Safaruddin Bersama Kapolres, Kepala BPS, Tim TPID Pantau Ketersediaan Bahan Pokok

Limapuluh Kota – Empat hari jelang lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah, Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Dt. Bandaro Rajo bersama Kapolres Limapuluh Kota AKBP. Ricardo Conrat Yusuf, Kepala BPS Limapuluh Kota Hendro Sepitra Deza dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) daerah itu melaksanakan pemantauan harga kebutuhan pokok yang berkontribusi terhadap inflasi daerah di Pasar Tradisional Sarilamak, Selasa (18/4).

Tidak hanya melakukan pemantauan harga, bupati bersama rombongan juga sesekali bertanya kepada pedagang maupun pembeli tentang ketersediaan sembako maupun bahan dapur lainnya. Didampingi Asisten Perekonomian Eki Hari Purnama, Asisten Administrasi Umum Ahmad Zuhdi Perama Putra dan Plt. Kadis Perdagangan Kris Susmaji, Bupati Safarudddin memantau sejumlah komoditi bahan pokok yaitu beras, bawang, cabe, daging, minyak goreng dan telur.

Dari pantauan itu, untuk harga beras rata-rata ada di angka Rp15.000, sementara itu daging sapi rata-rata perminggunya berada di angka Rp150.000 per kilogram, sedangkan telur ayam Rp29.000 per kilogramnya. Untuk komoditas cabe merah keriting Rp29.000 per kilogramya, untuk harga bawang merah Rp28.000 perkilogramnya, sedangkan minyak goreng curah Rp13.500 per kilogramnya dan untuk minyak goreng kemasan ada di angka Rp16.500 hingga Rp21.000.

Dari harga itu, Bupati Safarudddin mengatakan, harga bahan pokok di Kabupaten Limapuluh Kota cenderung stabil. Meski ada kenaikan di beberapa jenis komoditi dan ada yang mengalami penurunan. “Alhamdulillah, harga relatif normal. Tadi saat kita tanya pedagang, ada kenaikan harga pada daging dan telur,” ujarnya kepada wartawan di lokasi.

Selain itu, bupati juga menyampaikan. meski harga cenderung stabil, Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota bersama Forkopimda akan terus memonitor fluktuasi harga pasar. Hal itu, guna menekan tingkat inflasi pada perayaan dan pasca hari raya Idul Fitri nantinya. “Selain itu, Pemkab Limapuluh Kota juga selalu intens melakukan monitoring ketersediaan bahan pokok. Sebab, jika bahan pokok mengalami kelangkaan, maka dapat berdampak pada kenaikan harga. Kita berkomitmen dengan dinas terkait selalu monitoring terus, untuk menjaga kestabilan harga pangan, dan Alhamdulillah sampai saat ini, stok di pasaran cukup tersedia,” tambahnya. 207