Padang  

Jebol 2009, Irigasi Kasang Duo Belum Juga Diperbaiki

PADANG – Sejak jebol akibat banjir bandang 2009 lalu, irigasi Kasang Duo yang terletak di Kelurahan Anak Aia, Batipuah Panjang, Koto Tangah, Padang, belum juga diperbaiki. Padahal irigasi itu berguna untuk pengairan sekitar 500 hektare sawah.

Sekretaris Petani Pemakai Pengguna Air (P3A), Kelurahan Anak Air, Jon memaparkan ada ratusan kepala keluarga (kk) yang bergantung hidupnya pada 500 hektare sawah tersebut. Sekarang mereka kesulitan mencukupi kebutuhan hidup mereka.

“Kami sudah melaporkan kerusakan irigasi ini pada walikota pada Tahun 2014. Kami meminta irigasi itu diperbaiki. Tapi sampai sekarang belum juga ada perbaikan,” ujar Jon, Minggu (18/3/2018). Saat itu ia bersama sejumlah warga lainnya menerima kunjungan reses anggota DPRD Sumbar, Taufik Hidayat.

Jon mengatakan sejak saluran irigasi itu rusak, masyarakat terpaksa hanya mengandalkan air hujan untuk mengairi sawah mereka. Namun di musim kemarau mereka sangat mengalami kesulitan. Alhasil sebagian masyarakat sudah tak lagi menanami sawah mereka.

“Kerugian yang ditimbulkan irigasi jebol itu sangat besar, ada 500 hekatare yang terancam. Padahal satu hektare sawah rata-rata bisa menghasilkan panen sampai 6 ton,” ujar Jon.

Ketua Kelompok Tani setempat, Jumasrial menyampaikan, tahun 2016 lalu telah ada upaya dari Pemko Padang untuk memperbaiki ronjong irigasi yang rusak. Namun itu tidak terlalu membantu. Hal ini dikarenakan justru pangkal irigasi yang terbelah dua akibat banjir bandang belum diperbaiki.

Menanggapi apa yang dikeluhkan masyarakat tersebut, Anggota DPRD Sumbar yang melakukan reses kedaerah itu, Taufik Hidayat mengatakan akan mencarikan solusi bersama Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Sumbar.

“Kita akan upayakan agar Dinas PSDA bisa segera memperbaiki irigasi itu,” ujar Taufik

Menurut dia, pemerintah harus mengutamakan perbaikan irigasi. Apalagi Sumbar memang telah menjadi bagian dari upaya swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah pusat.(titi)