Jalan Solok-Padang Panjang via Malalo Sudah Bisa Dilalui

Alat berat bersama relawan saat bekerja membuka akses jalan yang terputus akibat bencana galodo di Malalo.(Musriadi Musanif)

BATUSANGKAR — Jalan provinsi yang menghubungkan Solok dengan Padang Panjang via Malalo, Sabtu (18/1), sudah bisa dilalui kendaraan. Namun pengendara diminta hati-hati, lantaran kondisinya masih licin dan di kiri kanan masih banyak batu dan lumpur.

Informasi yang dihimpun di lapangan, jalan provinsi itu sempat tertimbun batu-batu besar yang disertai lumpur dan kayu sekitar 400 meter, dan memutus akses transportasi di kawasan pantai barat Danau Singkarak tersebut, setelah bencana galodo menimpa Jorong Tanjuang Sawah, Nagari Padanglaweh Malalo, Kecamatan Batipuah Selatan.

Bencana galodo terjadi sekira pukul 04.25 WIB pada Jumat (17/1), setelah daerah itu diguyur hujan lebat sejak Sabtu (16/1) menjelang tengah malam. BMKG mencatat, curah hujan yang menyebabkan bebatuan besar meluncur dari Bukit Patah Gigi hingga memasuki Danau Singkarak itu mencapai 100 mm.

Selain memutus akses jalan provinsi dan memisahkan Nagari Padanglaweh Malalo dengan Nagari Guguak Malalo itu, bencana galodo juga menyebabkan rusaknya delapan bangunan, terdiri dari rumah, toko, dan bengkel. Galodo juga menghanyutkan puluhan karung padi dan jagung, satu unit mobil, tiga unit sepeda motor, dan puluhan ekor hewan ternak.

Sesaat setelah dilanda bencana, Bupati H. Irdinansyah Tarmizi dari lapangan memerintahkan warga yang berada di zona merah galodo untuk diungsikan, karena potensi galodo susulan terbilang masih tinggi. Irdinansyah juga memerintahkan instansi terkait membuka dapur umum dan mengerahkan segenap sumber daya untuk memulihkan keadaan.

Selain para relawan dari Pusdalops BPBD Tanah Datar, TNI, kepolisian, dan para relawan dari berbagai organisasi, usaha membuka akses transportasi juga mengerahkan empat alat berat.

Pemkab Tanah Datar menetapkan masa tanggap darurat atas bencana banjir bandang itu sejak Sabtu (18/1) hingga tujuh hari ke depan.

Kalaksa BPBD Tanah Datar Thamrin B menyebut, ditetapkannya masa tanggap darurat atas bencana itu karena, luasnya kawasan terdampak, terganggunya perekonomian masyarakat, dan banyaknya warga yang diungsikan.

Dalam masa tanggap darurat, Pemkab Tanah Datar bersama para relawan akan berupaya memulihan kondoso, dan mengembalikan rasa aman masyarakat sekitar bencana. “Soal kerugian, sejauh ini masih dalam penghitungan tim teknis,” jelasnya.(Musriadi )