Iven TdS Diyakini Mampu Tingkatkan Jumlah Wisatawan ke Sumbar

Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno menyerahkan hadiah pada pemenang TdS 2019. Ist

PADANG-Iven balap sepeda internasional Tour de Singkarak (TdS), diyakini mampu meningkatkan jumlah wisatawan di Sumbar. Sebab iven berskala internasional itu diekspos berbagai media dalam negeri dan berbagai negara.

Begitu disampaikan Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, pada penutupan TdS 2019 di Padang, Minggu (10/11/2019).

“Setiap etape yang dilalui oleh pebalap pasti di ekspos oleh media, dan masyarakat luas pasti akan melihat. Apalagi tahun ini ada rute baru yang dilewati, yakni kawasan Mandeh dan Kerinci” sebutnya.

Ke depan pelaksanaan TdS, kata gubernur jumlahnya dihadaprkan bertambah. Sebab saat ini TdS berada di urutan ke 5 dunia.

“Kita pasti berharap posisinya terus naik” ungkapnya.

Tahun depan, Irwan Prayitno mengatakan pemerintah Provinsi Sumbar tetap siap melaksanakan balap sepeda yang tahun ini sudah berumur 11 tahun.

Namun bagi Kabupaten Kota yang tidak bisa berpartisipasi untuk tahun ini atau mungkin juga tahun depan, bukan berarti semangat yang hilang atau menolak, namun karena keadaan keuangan yang terbatas.

Sementara itu Chairman TdS 2019, Nasrul Abit mengatakan pelaksanaan TdS selanjutnya akan dibicarakan lagi dengan kabupaten/kota, kemudian akan dilaporkan kepada Kementerian Pariwisata, bagaimana kedepannya mencari sponsor agar tidak terlalu memberatkan APBD.

“Kita berharap kabupaten/kota tetap semangat dalam pelaksanaan TdS, karena seperti yang disampaian oleh Pak Gubernur tadi, efek dari TdS ini bukan saat pelaksanaannya, namun setelah pelaksanaan karena di ekspos oleh berbagai media” jelasnya.

Terkait keikutsertaan Provinsi Jambi tahun depan, Nasrul Abit mengatakan itu tergantung dari evaluasi nantinya. Namun kita berharap yang sudah ikut tahun ini dapat ikut lagi tahun depan.

Sedangkan untuk kemungkinan penambahan etape di Riau dan Bengkulu, hal tersebut tentu perlu di komunikasikan dan persetujuan lagi dengan UCI, ISSI, Kementerian Pariwisata dan Kementerian PU PR.

“Jika masuk Riau dan Bengkulu bisa mencapai 12-13 hari pelaksanaan, sedangkan 9 hari itu sudah waktu yang cukup lama” ungkapnya.