Isak Tangis Sambut Jenazah Korban Kebakaran Lapas Tangerang di Padang Pariaman

Proses pemakaman Doni Candra, warga binaan korban kebakaran di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas 1 Tanggerang di Padang Pariaman, Jumat (17/9). (antara)

PARIK MALINTANG – Jenazah Doni Candra, warga binaan korban kebakaran di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas 1 Tanggerang pada Rabu (8/9) tiba di Kecamatan V Koto, Kabupaten Padang Pariaman kemarin. Kedatangannya disambut isak tangis keluarga.

Jenazah diantar pihak Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia berserta jajaran Lapas setempat ke rumah orang tuanya di Nagari Cimpago Barat, Kecamatan V Koto dan tiba sekitar pukul 09.30 WIB.

Doni Candra dimakamkan di belakang rumah orang tuanya setelah dilaksanakan serah terima jenazah dan disalatkan oleh keluarga dan warga setempat sekitar pukul 10.15 WIB.
“Kami dari Direktorat Jenderal ditugaskan untuk mendampingi dari awal sampai pemakaman dan menyampaikan bela sungkawa serta mohon maaf jika ada kekurangan kami,” kata utusan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Arif.

Pihaknya tidak menemukan kendala apapun baik dalam otopsi karena saudara korban juga berada di Jakarta, sehingga dipermudahkan untuk pengambilan DNA maupun saat membawa pulang ke rumah orangtuanya.

Meskipun ia enggan menyebutkan kasus yang menimpa korban sehingga harus menjalani hukuman penjara, namun diketahui yang bersangkutan terjerat kasus narkoba. “Yang jelas beliau memang warga binaan kami, dan sekarang beliau sudah tenang,” katanya.

Pihaknya mengucapkan duka mendalam atas terjadinya kebakaran di Lapas Tanggerang beberapa waktu lalu yang menimbulkan korban jiwa bagi warga binaan.

Sementara itu, saudara Doni, Jones Pratama Putra (42) mengatakan dirinya mendapatkan info adanya kebakaran di Lapas Klas I Tanhgerang dari istri korban sehingga dirinya segera mengunjungi lembaga pemasyarakatan itu guna memastikan apakah adiknya jadi korban atau tidak. “Ketika melihat daftar korban ternyata nama adik saya ada, lalu saya diarahkan ke Rumah Sakit Polri,” katanya.

Pihaknya menerima dengan ikhlas atas kejadian tersebut dan meyakini ada hikmah di balik peristiwa itu.

Ia menambahkan sebelum merantau ke Jakarta korban merupakan walikorong yang hingga akhirnya membantu Jones mengurus usaha konveksi baju muslimahnya. (*/aci)