Irwan Fikri, Tantang Upaya Kudeta Terhadap AHY

Wakil Ketua DPD Demokrat Sumbar, Irwan Fikri. Ist

LUBUK BASUNG-Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Sumbar Irwan Fikri menyatakan sikap menantang upaya kudeta atau pengambil alihan kepemimpinan jabatan ketua umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono sebagaimana yang sudah pecah beritanya dalam dua hari ini.

Sebagaimana yang sudah viral, AHY memberikan keterangan pers, bahwa ada sekelompok orang dari internal partai, mantan pengurus dan orang dekat istana akan melakukan kudeta atas kepemimpinan nya sebagai ketua. Pernyataan AHY menjadi salah satu isu nasional yang mengemuka dua hari terakhir ini.

Dari Lubuk Basung, Wakil Bupati Terpilih yang diusung Partai Demokrat Agam, Irwan Fikri merasa terpanggil jiwanya untuk bersikap menantang upaya kudeta itu. Sebagai Kader Partai Demokrat Sumatera Barat Irwan menyatakan siap membela Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan melindungi partai berlambang bintang mercy itu.

“Saya menyatakan mendukung kepemimpianan AHY dan menentang upaya kudeta yang tidak bermoral dan melenceng dari etika politik itu” kata Irwan Fikri Kamis (5/2) di Lubuk Basung.

Selaku politisi, Irwan Fikri menyatakan, trik trik politik yang dimainkan oleh sekelompok orang terhadap AHY di Jakarta itu , menjadi keprihatinannya dan segenap kader partai berlambang mercy itu di Sumatera Barat.

“Saya sebagai seorang politisi maupun dalam kapasitas sebagai Wakil Ketua Partai Demokrat Sumbar menyampaikan keprihatinan yang sangat mendalam atas kejadian ini,” katanya.

Karena itu tambah Irwan, pihaknya dan segenap kader Partai Demokrat di Sumbar akan melakukan pembelaan dan perlawanan terhadap segala upaya yang dilakukan untuk mengkudeta AHY dari posisi Ketua Umum Partai Demokrat.

“Kami akan melakukan langkah langkah politik pula untuk melalukan pembelaan terhadap AHY,” katanya.

Ia menambahkan, fenomena terbelahnya sebuah partai politik yang berujung sengketa di pengadilan dan dilanjutkan dengan legitimasi kekuasaan berbentuk Surat Keputusan Menkumham sudah dialami secara faktual oleh beberapa partai politik.

“Kondisi ini tentu saja sungguh tidak bagus bagi perkembangan dan penguatan demokrasi di Indonesia” katanya.

Irwan melihat, secara nasional cara cara infiltrasi dan memecah belah partai itu sudah sering dilakukan oleh petualang politik di Jakarta. Dia berharap, hal itu jangan dihadapkan pula kepada Partai Demokrat.

“Cukup beberapa partai yang sudah mengalami gelombang perpecahan di internal mereka akibat adanya tangan kuat di eksternal partai bersangkutan” katanya.