Inovasi Situjuah Batua Melawan Covid-19; Siapkan Tempat Karantina, Daftar Penerima BLT Ditempel di Warung

Pelaksanaan ibadah di salah satu masjid di Situjuahbatua. (ist)

Bikin Tempat Karantina
Menariknya, saat Pemnag Situjuahbatua melakukan sosialisasi bahaya Covid-19 secara door to door, muncul pula kekhawatiran dari masyarakat setempat, tentang ancaman penyebaran virus korona dari luar Situjuahbatua. Untuk menjawab ini, sejak April 2020,  sudah beredar video imbauan dari Pemerintah Nagari Situjuahbatua bersama Lembaga-Lembaga Nagari, Babinsa Kodim 0306/50 Kota  dan Bhabinkamtibmas Polres Payakumbuh yang bertugas di Situjuahbatua.

Video imbauan itu ditujukan  kepada para perantau  Situjuahbatua, agar menunda dulu rencana pulang kampung. Walau pahit, imbauan agar tak pulang kampung ini direspons perantau. Bahkan, perantau Situjuahbatua, seperti disampaikan Ketua Ikatan Keluarga Situjuah Batua (IKSB)  di Jabodetabek,  Feri Domnal, sudah membatalkan rencana pulang basamo atau mudik bareng, pada lebaran Idul Fitri tahun ini.

Meski secara organisasi, perantau Situjuahbatua telah membatalkan rencana mudik bareng, namun secara pribadi-pribadi, masih ada juga perantau Situjuahbatua yang pulang kampung. “Perantau kami itu jumlahnya mencapai 5.000-an orang. Di tengah pandemi Covid-19 ini, karena merasa tidak mungkin lagi bertahan di rantau, sebanyak 174 orang tetap ada yang pulang kampung di 6 jorong,” kata Tan Marajo.

Terhadap perantau Situjuahbatua yang terpaksa pulang kampung di tengah pandemi Covid-19, pemerintah nagari mendorong agar mereka mengikuti isolasi secara mandiri. Bagi perantau yang tidak bisa melakukan isolasi secara mandiri, disiapkan tempat karantina dengan memanfatkan bangunan SDN 01 Situjuahbatua. Tempat karantina ini, diurus oleh satu tim khusus yang diketuai Syahril Makinuddin, putra Mayor Makinudin HS, tokoh Peristiwa Situjuah 15 Januari 1949.

“Segala kebutuhan makan dan minum perantau selama proses karantina ini, ditangggung oleh Lembaga Adat Nagari Situjuahbatua yang dipimpin MKH Dt Majo Kayo bersama empat Kepala Suku yang ada di Situjuahbatua. Yakni,  Y Dt Kali Bandaro, Irwan Anas Dt Indo Marajo, Sy Dt Paduko Majo Indo, dan Sy Dt Pamuncak Nan Putiah. Begitu pula dengan kebutuhan operasional petugas yang berjaga di tempat karantina juga ditanggung lembaga adat dan didukung semua unsur.  Inilah kearifan lokal Situjuahbatua,” kata Tan Marajo didampingi Sekretaris Nagari Firdaus dan Kasi Pembangunan Hendra Dt Mudo Anso.