Ini Analisa Awal Penyebab Kematian Kucing Emas di Bukittinggi

BUKITTINGGI – Upaya penyelamatan yang dilakukan sejumlah petugas terhadap Kucing Emas di Bukittinggi berakhir tak menyenangkan.

Pasalnya, satwa langka itu mati di Taman Marga Satwa Budaya dan Kinantan (TMSBK), Kota Bukittinggi, Kamis (18/6).

Analisa awal petugas, kucing emas itu diduga mati karena digerogoti parasit caplak dan kehilangan banyak darah.

Kabar itu dibenarkan Kepala BKSD Resor Bukittinggi, Vera Chiko di Bukittinggi. Ia mengatakan bahwa luka serius juga dialami kucing bernama latin Catopuma Temmincki itu bagian kaki kiri akibat jeratan.

“Kita berduka. Saya baru dapat informasi, satwa langka yang tengah dirawat tak bisa diselamatkan,” katanya.

Dikatakan Vera Chiko, proses penyelamatan Kucing Emas yang terjerat perangkap warga itu terjadi di kawasan hutan Sungai Dareh Pauah, Nagari Kamang Mudiak, Kamang Magek, Agam, Selasa (16/6).

Saat proses evakuasi, dilokasi petugas menemukan bagian kaki kucing terjerat terlihat mengalami luka dan telah menghitam dan mulai membusuk dikerumuni lalat.

“Kucing emas ini diperkirakan sudah memasuki usia remaja dengan umur sekitar 4 tahunan dengan jenis kelamin jantan,” ucapnya.

Dijelaskannya, Caplak atau Ektoparasit ditemukan disekujur tubuh mulai dari telinga sampai badannya.

”Itu dugaan kita dan tim medis sementara ini. Kita sudah tangani dengan maksimal, tapi takdir berkata lain,” sambungnya.(mat)