Inflasi Mulai Terkendali di Payakumbuh

Payakumbuh – Laju inflasi di Kota Payakumbuh makin terkendali. Apalagi sejumlah program yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah melalui tim pengendali inflasi daerah (TPID) terus dilakukan. Dengan adanya langkah-langkah terukur itu, diharapkan laju inflasi itu dapat dikendalikan dengan baik.

Pj. Walikota Payakumbuh Rida Ananda, selalu melakukan pemantauan harga pangan di kota itu. Pemantauan dilakukan melalui turun langsung bersama TPID maupun pemantauan melalui Dinas Ketahanan Pangan Kota Payakumbuh, yang dilakukan setiap hari di Pasar Ibuah.

Dimana pemantauan harga itu, dilakukan untuk mengetahui jika terjadi lonjakan harga yang tinggi atau sebaliknya dapat dicarikan solusinya secara cepat dan tepat. Kondisi harga pangan terbaru, sesuai dengan laporan Kadis Ketahanan Pangan Edvidel Arda, juga terpantau sudah semakin terkendali.

Dimana untuk beras premium berada pada harga Rp14 ribu. Beras medium berada pada kisaran harga Rp13 ribu. Selanjutnya harga cabe berda pada harga Rp42 ribu per kilogram. Bawang merah solok berada pada harga Rp34 ribu per kilogram. Bawakng putih berada pada harga Rp22 ribu per kilogram. selanjutnya harga kacang tanah berada pada kisaran Rp28 ribu per kilogram, kacang kedele Rp13 ribu per kilogram. Jagung pipilan berada pada hatga Rp5 ribu per kilogram. Ubi kayu berada pada harga Rp4.000 per kilogram, ubi jalar Rp7.000 per kilogram.

“Selanjutnya adalah harga tomat yang berada pada kisaran Rp7.000 per kilogram, kentang Rp10 ribu per kilogram. Kol Rp6.000 per kligram, Wortel Rp10 ribu pre kilogram. Terung Rp6.000 per kilogram, Buncis Rp12 ribu per kilogram, kacang panjang Rp7.000 per kilogram, timun Rp7.000 per kilogram, kangkung Rp5.000 per kilogram, kelapa Rp6.000/butir, daging sapi Rp140 ribu per kilogram, daging ayam Rp18.500 per kilogram, telur ayam Rp46 ribu per lapiak, gula pasir Rp14 ribu per kilogram dan minyak goreng curah Rp14 ribu per kilogram,” ujar Edvidel Arda, kepada wartawan, Minggu (9/10).

Selain itu, Edvidel juga menjelaskan, harga turun disebabkan oleh sudah mulai masuknya cabe dari luar Kota Payakumbuh dan juga disebabkan oleh gerakan yang yang telah dilakukan Pemko pada tanggal 16 September 2022 yaitu menanam cabe di pekarangan. “Kita berharap kegiatan menanam cabe di pekarangan kita ini laksanakan secara terus menerus, guna meningkatkan ketahanan pangan keluarga. Dengan gerakannya ini minimal kita dapat memenuhi kebutuhan cabe untuk keluarga kita dan cabe nya tentu bebas dari pestisida,” ujarnya.

Terkait dengan informasi harga pangan strategis, masyarakat bisa melihatnya melalui aplikasi My Kopay atau mendengarkan melalui radio Safasindo setiap harinya. “Dapat disimpulkan bahwa harga komoditi pangan pada saat ini, sudah mulai terkendali serta mulai stabil. Harga cabe yang merupakan komoditi penyumbang inflasi di Sumbar termasuk di Kota Payakumbuh saat ini, harganya juga sudah stabil yaitu Rp42 ribu/Kg. Dimana beberapa waktu lalu sempat mencapai Rp90 ribu/Kg,” pungkasnya. 207