Agam  

Indra Catri Jadi Narasumber Workshop Penyelamatan Danau Prioritas Nasional

Bupati Indra Catri menjadi narasumber dalam workshop penyelamatan danau prioritas nasional yang diadakan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, di Hotel Indonesia Kempenski, Jakarta, Kamis (20/2). (ist)

LUBUK BASUNG – Bupati Indra Catri menjadi narasumber dalam workshop penyelamatan danau prioritas nasional.

Acara tersebut diadakan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, di Hotel Indonesia Kempenski, Jakarta, Kamis (20/2).

Turut hadir sebagai narasumber adalah Manager of the Laguna Lake Development Authority Filipina, Adelina C. Santos-Borja, Deputy Director and Professor Australian Rivers Institute, Griffith Institute New Zaeland, David Hamilton, dan Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo.

Deputi Kemaritiman dan Konservasi Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas, Arifin Rudiyanto, mengatakan bahwa workshop ini bertujuan untuk mendapatkan pembelajaran terkait pengelolaan danau internasional.

“Kegiatan workshop ini bertujuan untuk mendapatkan pembelajaran pengelolaan danau internasional, mendiskusikan pengelolaan danau nasional, dan merumuskan program penyelamatan danau prioritas nasional,”katanya.

Pada kesempatan tersebut Indra Catri menyampaikan kondisi Danau Maninjau saat ini sudah mengkhawatirkan.

“Hampir 97% air permukaan tidak memiliki oksigen lagi, terjadi penurunan biodiversitas sebesar 60%, permukaan danau dipenuhi enceng gondok, serta penumpukan sedimen organik sisa KJA di dasar danau,” katanya.

Setidaknya terdapat empat poin penting terkait penyelamatan Danau Maninjau. Yaitu, pengendalian sumber pencemaran, pembersihan dan pengerukan, perbaikan tata kelola ekonomi masyarakat, dan pengurangan dan pengaturan KJA.

Terkait revitalisasi dan penyelamatan Danau Maninjau, diharapkan kepada pemerintah pusat agar dapat mengalokasikan anggaran untuk pembangunan jalan di sekeliling Danau yang dilengkapi dengan trotoar dan shelter perahu. Infrastruktur itu untuk mendukung peningkatan kunjungan wisatawan yang akan berdampak pada transformasi ekonomi.

Selain itu diusulkan juga alokasi anggaran untuk penyedotan sisa sedimen yang difokuskan pada lokasi zona merah dan dekat pemukiman masyarakat.

Kepala Bappeda Kabupaten Agam, Welfizar, yang turut mendampingi Bupati Agam menyatakan selama ini pemerintah daerah sudah berupaya maksimal untuk penyelamatan Danau Maninjau. (mursyidi)