Ikatan Keluarga Tanjung Raya di Bukittinggi Sekitarnya Gelar Halal Bihalal

Penasehat IKTR, panitia pelaksana dan anggota lainnya foto bersama pada acara halal bi halal Ikatan Keluarga Tanjung Raya (IKTR) Kota Bukittinggi sekitarnya, Minggu (7/5) di Hotel Dymens Bukittinggi. (Maswir Chaniago)

BUKITTINGGI – Ikatan Keluarga Tanjung Raya (IKTR) yang berdomisili i kota Bukittinggi sekitarnya menggelar acara Halal bi Halal dan silaturrahim antar sesama keluarga besar IKTR beserta pemerintah daerah Kabupaten Agam dan Bukittinggi serta camat dan walinagari Salingka Danau Maninjau. Halal bi Halal dilaksanakan, Minggu (7/5) di Hotel Dymens Bukittinggi.

Hadir pada kegiatan itu, Walikota Bukittinggi, Erman Safar, Bupati Agam yang diwakili Camat Tanjung Raya, anggota DPRD Kota Bukittinggi asal Tanjung Raya, Edison Katik Bas, SE., MBA dan Erman Syofyan Dt. Sidi Marajo, anggota DPRD Provinsi Sumatera Baraat selaku urang sumando Tanjung Raya, H. Nofrizon, S. Sos, Walinagari se-Tanjung Raya, tokoh masyarakat Tanjung Raya asal Sungai Batang yang sekaligus sebagai tokoh adat Mnangkabau, Angku Yus. Dt. Parpatiah.

Walikota Bukittinggi, Erman Safar dalam sambutannya mengatakan bahwa IKTR merupakan salah satu paguyuban besar yang ada di kota Bukittinggi. IKTR sudah banyak memberikan kontribusi bagi pembangunan kota wisata dan kota pendidikan. IKTR bahkan selalu tampil dalam setiap acara yang digelar oleh Pemko Bukittinggi dengan kesenian khas Salingka Danau Maninjau, yaitu tambua tansa.

“Sebagai paguyuban besar di Kota Bukittinggi saya mengajak kepada seluruh keluarga besar IKTR agar tetap mempertahankan kepedulian terhadap kondisi sosial masyarakat Bukittinggi umumnya dan khususnya warga Bukittinggi asal Tanjung Raya. Pada kesempatan ini saya juga mengimbau, saat ini sudah mulai memasuki era tahun politik. Untuk itu kepada dunsanak warga Bukittinggi asal Tanjung Raya yang terhimpun dalam organisasi IKTR agar tidak mudah terpancing isu yang sifatnya nanti bisa memecah belah dan merenggangkan hubungan kekeluargaan kita. Ikutilah arus politik itu dengan bijak, dan salurkanlah nanti hak suara kita kepada siapa kita lebih meyakini,” kata Erman Safar.

Sementara, tokoh masyarakat Tanjung Raya yang merupakan tokoh adat Minangkabau, Angku Yus. Dt. Parpatiah memberikan pencerahan dan pendidikan adat. Pada kesempatan itu, Angku Yus Dt. Parpatiah memaparkan tentang “adat salingka nagari”.

“Ibaratkan sebuah sungai yang di dalamnya mengalir air dari hulu sampai muara. Mungkin saja air yang mengalir itu bisa menjadi deras, bercampur macam-macam benda yang dihanyutkan air. Namun tidak akan mampu merubah fungsi sungai itu sendiri tempat air mengalir. Dan air selalu mengalir dari hulu ke muara. Tapi kalau air berubah arah, mengalir dari muara ke hulu atau benda-benda lain yang ada di dalam sungai itu merubah posisi sungai, maka dengan sendirinya sudah terjadi perubahan yang tidak lagi fungsinya sebagaimana layaknya sungai. Begitu pulalah mengenai adat salingka nagari. Sekalipun banyak pengaruh luar akibat kemajuan teknologi dan informasi, namun adat salingka nagari jangan sampai rusak,” ungkap Angku Yus. Dt. Parpatiah.

Pada kesempatan itu, tokoh adat asal Nagari Sungai Batang itu juga menyampaikan kepada Walikota Bukittinggi untuk menerima seluruh anggota IKTR sebagai warga Bukittinggi. “Bawalah anak kemenakan saya itu beriya bertida untuk kemajuan Bukittinggi ke depannya. Jangan mereka dianaktirikan,” pesannya.

Ketua Umum IKTR Kota Bukittinggi sekitarnya, Mihandrik, SSTP., M. Si dalam sambutannya menyampaikan penghargaan dan apresiasi kepada seluruh keluarga besar IKTR yang sudah bersama-sama menghadiri halal bi halal dan silaturrahim, sesuai motto yang diangkat, yaitu dengan halal bi halal kita tingkatkan tali silaturrahim dan untuk membangn kebersamaan.

“Saat ini IKTR sudah memiliki sekretariat tapi belum lagi representatif. Maka, program pengurus IKTR 2024 akan mengusahakan sebuah kantor sekretariat yang representatif. Kalau bisa milik IKTR sendiri. Kalau tidak memungkin untuk sementara kita akan sewa tempat. Karena sekretariat yang memadai sangat besar manfaatnya sebagai tempat berkumpulnya anggota IKTR untuk bermusyawarah dan berbagi pengalam untuk kemajuan organisasi serta pembangunan kampung halaman sendiri salingka danau Maninjau.

Ketua panitia pelaksana, Azwar Dt. Sinaro Panjang dalam laporannya mengatakan, halal bi halal dapat terlaksana sesuai rencana berkat adanya dukungan dari Pemda Agam dan Pemko Bukittinggi, baik moril maupun materi. Selain itu, ada dana pokok pikiran anggota DPRD Kota Bukittinggi sebesar Rp115 juta yang berasal dari Edison Katik Basa sebanyak Rp100 juta ditambah dana pokir Erman Syofyan Rp15 juta. Kemudian, sumbangan dari keluarga besar IKTR Kota Bukittinggi sekitarnya.

Acara halal bi halal bi halal selain dimeriahkan oleh tambua tansa milik IKTR, juga diisi dengan lelang amal untuk menggalang dana yang dipandu oleh Maswir Chaniago dan Romi Abdi. Dana yang terkumpul akan dimanfaatkan untuk kebutuhan jalannya organisasi. (Maswir)