Ibu-ibu di Kampuang Lapai Minta Program Hafal Asmaul Husna Dihidupkan Lagi

PADANG – Sejumlah ibu-ibu di Kampung Lapai Kecamatan Nanggalo berharap program hafal Asmaul Husna semasa Fauzi Bahar jadi Walikota Padang dihidupkan kembali.

Hal itu diungkapkan kaum ibu di Nanggalo yang sengaja mengundang calon Wakil Walikota nomor urut 1 di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 27 Juni 2018, Desri Ayunda.

“Pada masa kepemimpinan Walikota Fauzi Bahar, anak-anak di Ranah Bingkuang, terutama siswa SD dan SMP, hafal Asmaul Husna (nama-nama Allah, red). Kami ingin program itu dihidupkan lagi,” kata Amelia, salah seorang warga, baru-baru ini.

Saat itu program hafal Asmaul Husna tak hanya sebatas menghafal, tetapi juga diperlombakan. Kini sudah jarang terdengar Asmaul Husna dilantunkan di masjid. Warga pun merindukan nama-nama Allah SWT itu kembali dilantunkan dengan merdu di masjid dan mushalla. Pasalnya, banyak manfaat dirasakan warga jika anak-anak mereka hafal 99 nama Allah SWT.

“Kami sengaja mengundang Pak Desri Ayunda ke sini, mendengarkan aspirasi kami. Sejak Pak Fauzi Bahar tidak walikota lagi, tak terdengar lagi nama-nama Allah SWT dilantunkan di masjid dan mushalla. Terasa ada yang kurang bagi kami,” ungkap Amelia kepada putra Koto Tangah itu.

Demikian juga pelaksanaan Pesantren Ramadan, harus dikembalikan ke masjid dan mushalla, bukan di sekolah, dan jangan pula dipangkas waktu pelaksanaannya. Kembalikan seperti zaman Fauzi Bahar.

Saking rindunya Asmaul Husna berkumandang kembali di Padang, Amelia bersama ibu-ibu lainnya menyatakan tekad berjuang bersama Emzalmi-Desri Ayunda. Tekad mereka ingin mengganti walikota sudah bulat. Tak ada cara lain, walikota harus diganti dengan pemimpin untuk semua lapisan masyarakat Kota Padang.

“Kami deklarasikan hari ini, kami mendukung Emzalmi-Desri Ayunda untuk memimpin Kota Padang ke depan. Kami ingin mengganti walikota, kami butuh pemimpin milik semua masyarakat. Kami tertarik dengan tagline Emzalmi-Desri untuk semua,” pungkasnya.

Menurut Amelia, saat ini dirinya tidak merasakan pemimpin yang ada milik semua lapisan masyarakat, sejak Fauzi Bahar tidak lagi menjabat, terutama dalam pendistribusian bantuan bagi warga kurang mampu. Persoalan lain yang mereka rasakan adalah banjir yang selalu melanda Kampung Lapai jika hujan turun.

“Di Lapai ini sering banjir Pak Des. Mohon diperhatikan drainase yang ada di Lapai ini pak. Kami siap mesukseskan pasangan Emzalmi-Desri untuk memimpin Kota Padang,” tegasnya.

Desri Ayunda mengucapkan terimakasih kepada ibu ibu Kampung Lapai yang telah mengundang dirinya. Menurutnya, rata-rata yang mengundangnya untuk bersilaturahmi adalah ibu-ibu dan keluhan yang disampaikan tak jauh beda.

“Salah satu yang ingin lakukan di kota ini adalah menghidupkan budaya kembali ke surau bagi generasi muda. Dan salah satu program keagamaan kita adalah membentuk karakter anak-anak kita. Bagi siswa yang akan tamat SD yang hafal 3 juz al Quran dan hafal Asmaul Husna kita berikan penghargaan untuk memilih SMP yang mereka sukai,” ujarnya.

Tak hanya itu, Desri juga mengungkapkan, dirinya akan mengembalikan pelaksanaan Pesantren Ramadan ke masjid dan mushalla, bukan di sekolah dengan mendatangkan tutor dari kelompok tertentu.

“Tujuan Pesantren Ramadan dan program Asmaul Husna itu adalah untuk mensyiarkan masjid dan mushalla. Kita kembalikan ke masjid dan mushalla, sehingga syiar agama kembali pulih di kota ini,” tukuknya. (bambang)