Padang – Hingga akhir Agustus 2024, Dinas Kesehatan Kota Padang berhasil menemukan 2.903 pasien Tuberkulosis (TB) dari estimasi 4.800 kasus yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Jumlah ini mencakup sekitar 60 persen dari target minimal 90 persen yang ditetapkan oleh Kemenkes.
“Sesuai target Kemenkes, minimal 90 persen dari estimasi tersebut harus ditemukan dan ditangani,” kata Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (Kasi P2M) Dinkes Kota Padang, Eva Westari, saat diwawancarai di Kota Padang, Sumatra Barat, Senin (30/9/2024).
Untuk mencapai target tersebut, Dinkes Kota Padang menginisiasi program Giat Sabtu (Skrining Aktif Tuberkulosis), yang diselenggarakan setiap hari Sabtu di sejumlah puskesmas. Program ini merupakan hasil kolaborasi dengan Koalisi Organisasi Profesi Penanggulangan Tuberkulosis (Kopi TB) dan melibatkan berbagai dokter spesialis, seperti dokter paru, dokter anak, dan dokter penyakit dalam.
“Setiap Sabtu, ada delapan puskesmas di Kota Padang yang melaksanakan Giat Sabtu. Puskesmas yang terlibat akan menginformasikan kegiatan ini kepada masyarakat melalui media sosial, serta mengajak warga melalui kader kesehatan, agar mereka yang memiliki gejala TB bisa segera memeriksakan diri,” jelas Eva.
Sasaran utama dari kegiatan ini adalah masyarakat dengan gejala TB serta kelompok berisiko tinggi, seperti pasien Diabetes Melitus (DM), anak dengan kondisi kurang gizi (malnutrisi), serta individu yang berkontak erat dengan penderita TB.
Eva juga menjelaskan bahwa jika hasil skrining menunjukkan indikasi positif TB, pasien akan didata dan mendapatkan penanganan lebih lanjut di puskesmas. Pemeriksaan dilakukan dengan metode konsultasi dan pemeriksaan dahak untuk pasien dewasa, serta tes Mantoux bagi balita.
“Kami berharap program ini tidak hanya mampu menemukan lebih banyak pasien TB, tetapi juga membantu memutus mata rantai penyebaran penyakit di Kota Padang,” tutup Eva.
Dengan program Giat Sabtu, diharapkan jumlah penemuan kasus TB akan meningkat dan capaian target dari Kemenkes dapat segera terwujud, demi menjaga kesehatan masyarakat dan menekan angka penularan penyakit ini.
(MC)