Harris Hidayat, Tokoh Muda, Cerdas dan Mandiri, Diberi Amanah, Siap Pimpin KONI Padang

RAPAT PSP - Harris Hidayat Dt. Batuah (kanan) saat mendampingi Walikota Hendri Septa dalam rapat PSP dalam suatu kesempatan. (ist)

PADANG – Nama lengkapnya Harris Hidayat, ST, Dt. Batuah. Disapa Datuak. Usia masih muda baru 41 tahun. Pengusaha pula. Datuak juga yunior Walikota Padang Hendri Septa saat menimba pendidikan di SMP N 2 Padang dan SMA N 2 Padang. Itu artinya Datuak dengan Hendri Septa sudah berteman semenjak pelajar sampai sekarang.

Pasca H. Agus Suardi “naik pangkat” ke Provinsi Sumbar menjabat Ketua Umum KONI Sumbar, maka pucuk pimpinan KONI Kota Padang lowong. Bahkan Abien –sapaan Agus Suardi- sudah menyatakan mundur secara resmi dari Ketum KONI Kota Padang.

Datuak adalah Jebolan Teknik Sipil, Institut Teknologi Bandung (ITB). Di olahraga bapak tiga putri masing-masing Hana, Lubna dan Sheva ini menjabat Sekum PSP Padang dari 2020 sampai sekarang.

“Bila saya diberi amanah oleh Pengcab Cabor maka dengan ini saya siap memimpin KONI Kota Padang,” ujar suami dari Rina AW ini saat bincang-bincang dengan topsatu.com (Grup Singgalang), Kamis (8/7) sore di kantor PSP komplek Stadion H. Agus Salim, Padang.

Datuak sehari-hari Direktur PT Finna Boga Berjaya yang bergerak di bidang catering, bakery dan cakery itu. Selain itu juga punya usaha di bidang develover dan property dengan nama perusahaan PT. Gurano Prima Putraco sebagai Direktur.

“Saya sudah punya misi dan visi. Kalau untuk atlet dan pelatih yang kita bina itu sudah pasti. Selain itu mantan atlet dan pelatih juga akan menjadi perhatian khusus saya nantinya,” tekad jebolan SMPN 2 Padang dan SMAN 2 Padang itu.

Datuak merupakan putra kedua dari pasangan Bachtiar Kahar Dt. Berbangso dengan Emi Zainuddin.

Selain menjabat Sekum PSP dengan Ketua Umum PSP, Hendri Septa, Datuak juga diberi amanah menjabat Sekum Asosiasi Perusahaan Jasaboga Indonesia (APJI) Sumbar periode 2018 sampai sekarang. Sudah itu juga pengurus Purna Paskibraka Indonesia, Sumbar.

“Berbicara olahraga maka atlet dan pelatih mesti kita perhatikan dalam pembinaan olahraga prestasi. Begitu pula dengan para mantan atlet. Kita tidak boleh melupakan mantan atlet. Apalagi mantan atlet yang kini kehidupannya kurang perhatian. Kita akan berupaya mencarikan wadahnya bagi para mantan atlet itu,” kata Datuak yang juga pengurus Ikatan Alumni ITB Sumbar itu.

Dalam melakukan pembinaan olahraga sedikitnya ada tiga komponen. “Ibarat tigo tungku sajarangan, cabor (atlet/pelatih), pemerintahan dan stakeholder lainnya diantaranya DPRD harus bergandengan tangan. Bila tiga komponen itu sudah sehati maka kebersamaan dalam membangun olahraga di Kota Padang, khususnya akan lebih maju ke depannya,” kata tokoh muda, cerdas dan mandiri ini.

Diakhir perbincangan dengan topsatu.com (Grup Singgalang), Datuak mohon dukungan dari insan olahraga Kota Padang. “Mari bergandengan tangan kita lebih memajukan olahraga Kota Padang,” tutup pria kelahiran Padang, 25 Juli 1980 itu. (D2)