Hari ini Nihil Kasus Positif Covid-19 di Tanah Datar

BATUSANGKAR – Informasi bagus mengawali pekan ini. Senin (16/11), di Kabupaten Tanah Datar nihil pertambahan kasus konfirmasi positif Covid-19. Posisinya tetap pada angka 505 kasus.

Kasubag Humas Setdakab Tanah Datar Muharwan menjelaskan, pada Senin ini tidak ada masuk laporan pemeriksaan sampel swab dari labor Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas (Unand) Padang. Perubahan data hanya terjadi jumlah pasien suspek dan pelaku perjalanan.

Untuk suspek tercatat sebanyak 22 orang, probable dua orang, dan pelaku perjalanan sebanyak 22 orang. Ini menurun dari data sebelumnya yang dipublikasikan pada Minggu (15/11), suspek sebanyak 24 orang, probable dua orang, dan pelaku perjalanan 27 orang.

Menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/413/2020, seseorang disebut suspek Covid-19 jika memiliki salah satu atau beberapa kriteria: (a) mengalami gejala infeksi saluran pernafasan seperti demam atau riwayat demam dengan suhu di atas 38 derajat celcius, dan salah satu gejala penyakit seperti batuk, sesak nafas, sakit tenggorokan, dan pilek.

(b) Memiliki riwayat kontak dengan orang yang termasuk kategori probable atau justru sudah terkonfirmasi menderita Covid-19 dalam waktu 14 hari terakhir, dan (c) menderita infeksi saluran pernafasan dengan gejala berat dan perlu menjalani perawatan di rumah sakit tanpa penyebab yang spesifik.

Probable adalah orang yang masuk dalam kategori suspek dan memiliki gejala infeksi saluran pernafasan berat, gagal nafas, atau meninggal dunia, namun belum ada hasil pemeriksaan yang memastikan bahwa dirinya positif Covid-19.

Untuk memastikan dan mengkonfirmasi kasus Covid-19, seseorang perlu menjalani pengambilan sampel dahak atau swab tenggorokan.

Sedangkan pelaku perjalanan adalah setiap orang yang melakukan perjalanan di wilayah dengan angka kasus Covid-19 yang tinggi, baik dalam maupun luar negeri dalam waku 14 hari terakhir.

“Angka suspek dan pelaku perjalanan turun. Akumulasi konfirmasi tetap 505, di mana 17 orang di antaranya meninggal dunia, 313 orang sudah sembuh atau kembali negatif, dan selebihnya menjalani perawatan, karantina, dan isolasi di berbagai tempat,” ujar Muharwan.(mus)