Harga Pakan Tinggi, Peternak Ayam Petelur Terancam Gulung Tikar

www.liputan6.com
PADANG-Peternak ayam petelur di Sumbar merugi tiap satu butir telurnya Rp100 rupiah. Kerugian itu ditanggung peternak akibat tingginya harga pakan belakangan ini karena sulitnya jagung.
“Jadi tiap satu butir telur itu peternak sudah rugi Rp100 rupiah, jika ini dibiarkan akan berdampak secara keseluruhan harga telur empat bulan ke depan,”ungkap Kepala Dinas Peternakan Sumbar, Erinaldi, pada rapat koordinasi gubernur dan Bupati Limapuluh Kota kemarin.
Dijelaskannya, meruginya peternak ayam itu harus mendapatkan perhatian. Terutama dengan pasokan jagung yang makin tipis. Akibatnya peternak membeli pakan jadi dari pabrik, harganya tinggi. Di pasaran harga telur dari Rp38 ribu sampai Rp42 ribu/
“Sekarang peternak membeli pakan sudah jadi dari pabrik, kalau dibuat sendiri juga biaya produksinya masih mahal. Sebab jagung mahal,”ulasnya.
Menurutnya, tiap hari ada sekitar 4 juta butir telur yang produksi dari Sumbar, terutama di Limapuluh Kota dan Payakumbuh. Saat ini, peternak hanya bertahan dari kerugian. Akibatnya, langkah peremajaan terhadap induk tidak dapat dilakukan.
Jika ayam tidak diremajakan, dampaknya pada empat bulan kedepan, memasuki masa afkir. Dimana ayam tidak lagi dalam masa produksi maksimal. Dalam kondisi itu, ayam harus ditukar dengan yang muda.
“Kalau induknya sudah masuk afkir, otomatis pada empat bulan ke depan produksi telur akan menurun. Dampak pasti mempengaruhi harga telur. Parahnya empat bulan ke depan itu bertepatan dengan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri yang membutuhkan banyak telur,”ujarnya.
Untuk itu, Erinaldi berharap Kabupaten Limapuluh Kota memberdayakan Badan Usaha Milik Daerah untuk menampung stok jagung pada musim panen raya. Sehingga, begitu jagung menipis, stok bisa dilepas pada peternak.
Menurutnya, pada 2019 jatah jagung import untuk Sumbar hanya sekitar 3.000 ton. Jumlah itu sangat tidak mencukupi, karena kebutuhan jagung Sumbar mencapai 600 ton/hari.
“Makanya kalau kita mengandalkan produk jagung lokal, paling tidak kita harus panen jagung sekitar 100 hektar perharinya,”ulasnya.(104)