Harga Jual Minyak Serai Wangi Turun

Proses penyulingan minyak serai wangi. (*)
LUBUK SIKAPING – Minyak serai wangi mulai mengalami penurunan harga jual. Enam bulan lalu harga masih bertengger Rp300 ribuan per kilo, kini harga jual jatuh di harga Rp170 ribu per kilo.
“Iya, sudah dua bulan harga minyak anjlok. Kami petani kurang tau apa penyebabnya,” kata Rika, salah seorang petani serai wangi di kawasan Lundar, Kecamatan Panti, Rabu (13/2)
Kondisi anjloknya harga jual ini, tidak menyurutkan tingginya animo masyarakat untuk membuka lahan serai wangi dan bercocok tanam. Malahan, semakin banyak warga yang membuka lahan. Ini terbukti dari larisnya alat penyulingan tradisional yang dijual oleh perakit suling.
“Kalau penjualan sulingan, alhamdulillah lancar-lancar saja. Dulu satu sulingan itu terjual setidaknya sekali sebulan, kini hampir tiap minggunya ada yang membeli,” kata Anton, salah satu tukang las pembuat sulingan di Lubuk Sikaping.
Bupati Yusuf Lubis berharap, para petani yang bercocok tanam serai wangi, agar mencermati terlebih dulu lahan yang bakal ditanam. Jika asal buka lahan di kemiringan lereng bukit yang terlalu curam, malah menimbulkan bencana longsor di kemudian hari. (Yolan)