Hanya Masalah Ternak, Satu Keluarga Diserang Pakai Samurai

Ilustrasi. www.jawapos.com

PADANG-Satu keluarga diserang samurai oleh orang yang dikenal di kawasan Kuranji Padang hanya gara-gara ternak. Akibatnya satu dari anak dalam keluarga itu mengalami luka cukup serius di telapak tangannya.

Penyerangan menggunakan samurai itu dialami keluarga, Oyon, (45) pada Kamis malam (20/2) di Kampung Tangah Belimbing dekat Surau Kedondong. Kasus itu bermula karena keluarga dari penyerang itu merasa tersinggung, oleh pertanyaan yang dilontarkan Yon, tentang kambingnya yang mati seperti diracun orang. Sebab sepulang dari ladang orang yang bersebelahan dengan adangnya. Kambing itu pusing-pusing dan mulutnya mengeluarkan bisa hingga mati.

“Setelah kejadian itu datang ke rumah kami dua orang yang menanyakan soal kambing yang mati secara baik-baik. Tapi ketika itu tak ditemukan kata sepakat,” sebut Oyon.

Malamnya sekitar pukul 21.00 WIB datang ke rumah Oyon, empat anak orang yang bersebelahan berladang dengannya. Mereka membawa samurai dan langsung menyerang. Oyon, pun berusaha menghindar ke dalam rumah. Namun dua orang itu pun berusaha masuk rumah dari belakang dengan cara mendobrak. Pelaku pun mengejar Oyon, tapi dilindungi anak-anaknya. Mereka berusaha memegang pelaku agar bapaknya tidak terluka. Ketika itu lah salah satu anaknya Lusi Oktaviani (18) terluka. Anak-anak Oyon, berusaha berteriak minta tolong, namun karena posisi rumah jauh di tengah sawah tidak begitu terdengar oleh masyarakat sekitar.
“Dalam suasana ketakutan akhirnya warga datang juga, lalu pelaku berusaha kabur dan melarikan diri. Tapi satu samurai tinggal di rumah dan kini ada di Polsek Kuranji sebagai barang bukti,” terang Oyon.

Sejak laporan masuk pada Kamis malam (20/2) sekitar pukul 21.00 WIB, hingga kini tak ada respon dari pihak kepolisian. Oyon sebagai korban berharap polisi segera menanggapi laporannya. Sebab hingga saat ini, anaknya yang menjadi korban masih trauma atas penyerangan menggunakan samurai itu.

“Soal siapa pelaku kami mengenalinya, karena itu kami sangat berharap kasus ini segera diproses. Agar kejadian serupa tidak kembali terulang,” harapnya. 107