Hampir 50 Ribu Orang Positif Covid-19, Sumbar Minta Dukungan Komisi IX Dalam Penanganan

Gubernur Sumbar, Mahyeldi A. (ist)

PADANG – Angka terkonfirmasi positif covid 19 di Sumbar hampir mencapai 50 ribu orang. Sementara vaksinasi yang diharapkan menjadi pemutus mata rantainya dalam realisasinya Sumbar tiga terendah se Indonesia.

Kondisi itu terungkap saat kunjungan Komisi IX DPR RI ke Sumbar, Jumat (18/6). Kedatangan rombongan tersebut diterima langsung oleh Gubernur Mahyeldi.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Mahyeldi mengharapkan dukungan Komisi IX DPR RI dalam penanganan dan pengedalian Covid-19 di daerah itu sekaligus memberikan masukan dan solusi untuk meningkatkan cakupan vaksinasi.

“Kita berharap dengan kedatangan Komisi IX ini, ke depan penanganan Covid-19 di Sumbar bisa lebih baik lagi,” katanya di Padang, Jumat (18/6).

Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Arry Yuswandi mengatakan, hingga hari ini total 48.441 orang warga Sumbar telah dinyatakan positif terinfeksi Covid-19. Sebanyak 44.295 orang atau 91,44 persen diantaranya dinyatakan sembuh.

Terkait zonasi Sumbar masuk zona orange dan salah satu kabupaten yaitu Padang Pariaman masuk zona merah pada minggu sebelumnya.

Ia menerangkan kendala dalam penanganan Covid-19 di daerah itu di antaranya makin menurunnya proses tracing dan tracking disebabkan keengganan masyarakat yang terkontak erat untuk tes swab.

Kemudian tenaga tracer di Puskesmas punya beban ganda karena juga bertugas sebagai vaksinator. Namun persoalan itu mulai teratasi karena dibantu Babinsa dan Bhabintamtibmas di lapangan.

Ia memaparkan, terkait vaksinasi tahap I dan II, sasaran di Sumbar 882.307 orang, sementara capaian secara umum diangka 23,44 persen. Vaksinasi Lansia masih cukup rendah dari 442.033 orang sasaran baru tervaksinasi 2,36 persen atau 10.435 Lansia.

Kendala vaksinasi untuk lansia adalah informasi yang tidak sampai secara menyeluruh pada Lansia sehingga masih ada keengganan Lansia untuk divaksin.

“Untuk hal ini butuh pendekatan yang lebih efektif,” katanya.

Selain itu ada pula kendala kesehatan. Setelah lansia bersedia divaksin ternyata setelah diperiksa tidak memenuhi syarat rata-rata karena hipertensi.

Meski demikian ia optimis ke depan cakupan vaksinasi di Sumbar bisa terus terdongkrak salah satunya dengan upaya menggelar Gebyar Serentak Vaksinasi Covid-19 untuk pelayan publik, Lansia, pra lansia serta tenaga pendidikan yang telah dilakukan pada 16 Juni 2021.

Ke depan Pemprov Sumbar juga akan meminta dukungan dari lembaga keagamaan seperti MUI untuk mensosialisasikan vaksin COVID-19. (*)