Hadiri Alek Bakajang, Ferizal Ingatkan Pilkada 2020

Wakil Bupati Limapuluh Kota Ferizal Ridwan, saat ikut turun ke sungai dalam alek bakajang masyarakat Nagari Gunuang Malintang, Kecamatan Pangkalan Koto Baru. (bule)

SARILAMAK – Dalam rangka melestarikan tradisi budaya dan adat, masyarakat Nagari Gunuang Malintang, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, menggelar alek bakajang 1440 Hijriah. Kegiatan alek bakajang ini, merupakan kegiatan turun temurun yang masih dilestarikan di Nagari Gunuang Malintang dalam meningkatkan tali silaturahim antara mamak dengan kemenakan, maupun antar seluruh lapisan masyarakat setelah lebaran.

Wakil Bupati Limapuluh Kota Ferizal Ridwan, Rabu (12/6), mengatakan, dirinya mengucapkan rasa terimakasih kepada masyarakat Gunuang Malintang, yang telah mampu menjaga tradisi warisan nenek moyang dalam meningkatkan tali silaturahim antar seluruh masyarakat.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota, kami mengucapkan terimakasih. Terutama kepada Kerapatan Adat Nagari (KAN) serta Walinagari Gunuang Malintang, maupun para pemuda,” ujarnya.

Wabup mengakui, Pemkab Limapuluh Kota masih belum maksimal dalam memberikan perhatian, serta bimbingan dalam menyukseskan alek bakajang di Nagari Gunuang Malintang ini. Untuk itu, dia berjanji akan mengingatkan kembali kepada dinas terkait, tetutama Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Disparpora) serta kepada para pemangku kepentingan akan pentingnya pemahaman akan sebuah tradisi.

Terlepas dari itu semua, wabup yang dikenal akrab dengan rakyat itu mengingatkan, pada 2020 mendatang akan dilaksanakan pemilihan kepala daerah serentak di Sumbar. Untuk itu dia berpesan, agar masyarakat bisa memimilih pemimpin yang dapat mengayomi serta mejawab ratap dan tangis rakyat.

“Ini terkait bagaimana kita membangun. Hendaknya tokoh yang akan kita pilih kedepan itu adalah yang dapat mengayomi dan menjawab ratok tangih rakyat. Yang peduli dan tahu dengan persoalan. Siapa pun itu, untuk Limapuluh Kota yang lebih baik lagi kedepannya harus dimunculkan dari sekarang,” pungkasnya.

Sekedar diketahui, alek bakajang merupakan salah satu tradisi silaturrahmi yang dilakukan masyarakat Gunuang Malintang. Dalam acara itu masyarakat menggunakan perahu atau sampan hias yang menyerupai sebuah kapal pesiar. Biasanya prosesi ini dilaksanakan setelah Idul Fitri, dengan tujuan meningkatkan silaturrahmi diantara anak kemenakan empat suku di Batang Mahat. (bule)