Gola Gong: Butuh Sinergi untuk Gerakan Literasi

BATUSANGKAR – Pengarang dan pegiat literasi Indonesia, Gola Gong meminta agar gerakan literasi harus didukung bersama, dan adanya sinergi antara masyarakat dengan pemerintah daerah.

“Pegiat literasi, penulis dan pengemar buku bersama pemerintah daerah yang tentu diharapkan adanya kepedulian dan semangatnya dalam mengiatkan litetasi,” ucap Gola Gong saat berkunjung ke Istano Basa Pagaruyung, Minggu (22/7).

Gola Gong yang saat ini menjabat sebagai Dewan Pembina Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Indonesiameminta adanya perhatian dan upaya secara bersama agar tumbuhnya gerakan literasi di tiap daerah.

Menurutnya, pemerintah daerah yang ditangani oleh dinas pustaka-arsip hingga dinas pendidikan punya kegiatan dan anggaran untuk literasi.

Pengarang yang melahirkan ratusan buku dan novel ini mengapresiasi gerakan literasi yang marak dan bersemangat di Padang Panjang yang dipelopori penulis M. Subhan dan Dinas Pustaka dan Arsip Padang Panjang.

Menurutnya, mereka aktif mengiaatkan literasi dalam berbagai forum, berdirinya taman bacaan dan pustaka yang mendekatkan masyarakat dan anak negeri dengan buku atau membaca sehingga mereka bisa lepas dari main HP dan gadget.

Tur Literasi Sumatera

Saat berkunjung ke Istano Basa Pagaruyung Gola Gong tengah melaksanakan tur literasi Sumatera dengan memberikan materi tentang menulis buku dan nobel, serta pelatihan membuat buku cerita bergambar dari dus bekas untuk guru TK dan PAUD.

Dikatakannya, tur literasi ini dinamakan Gempa Literasi dan telah dilakukan sejak 2010 meskipun tidak setiap tahun dilakukan. Selama 2010-2015 Gol A Gong menjabat Ketua Umum Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) sehingga dengan tur yang dibiayai donasi pribadi, perorangan dan bekerja sama dengan lembaga swadaya menjadi jembatan untuk menggelorakan semangat literasi membaca-menulis di masyarakat Indonesia.

Menurutnya, tidak hanya di dalam negeri, Gempa Literasi dikenalkan juga di luar negeri saat tahun 2012 Gong dan Tias traveling ke Singapura, Malaysia, Thailand, India, UAE, Qatar dan Arab Saudi selama 48 hari. Juga selama April 2018 di Serawak, Brunei dan Kalimantan. Kegiatannya bersama diaspora pemerhati pendidikan, komunitas literasi dan pramuka.

Ini pula yang menjadi tujuan kegiatan Gempa Literasi Generasi Jaguar yang akan diwujudkan dengan beberapa kegiatan literasi di beberapa kota di seputar Sumatra dinulai dari Palembang, Jambi, Padang, Bukittinggi, Pekanbaru, Padangsidempuan – Rantauprapat dan Medan.

Generasi Jaguar terdiri dari istrinya Tias Tatanka dan empat anaknya, yakni Nabila Nurkhalishah, Gabriel Gee , Jordy Alghifari, dan Natasha Azka. (yusnaldi)