Generasi Milenial sebagai Calon Pahlawan Masa Kini

Oleh: Detty Ervita, SKM, M. Kes

Penyuluh Sosial Muda di Dinas Sosial Provinsi

Pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, pejuang yang gagah berani (KBBI).

Patriotisme , nasionalisme, serta sikap selalu mendahulukan kepentingan bangsa diatas kepentingan golongan atau kelompok merupakan jiwa kepahlawanan yang ingin dimiliki setiap masyarakat Indonesia terlebih bagi para pemuda generasi penerus bangsa.

Setiap insan masyarakat Indonesia seyogyanya memiliki semangat kepahlawanan dan tergerak hatinya untuk membangun negeri sesuai dengan potensi dan profesi masing-masing. Semangat kepahlawanan, patriotisme serta cinta tanah air itu harus dan perlu ditanamkan sejak usia dini dan terus dipertahankan oleh warga Indonesia untuk mengenang para pahlawan.

Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan yang diperingati setiap 10 November, pemerintah mengajak seluruh warga Indonesia untuk menyatukan tekad dan langkah secara aktif dalam membangun Indonesia menjadi lebih baik. Tahun ini, peringatan Hari Pahlawan mengangkat tema “Pahlawanku Inspirasiku”.

Sejarah mengatakan pada tanggal 10 November yang biasa diperingati hari pahlawan terjadi suatu peperangan di Surabaya. Peperangan tersebut juga melibatkan para pemuda untuk bertumpah darah dalam menghadapi kolonial Belanda.

Peristiwa bersejarah itu berawal dari berkibarnya bendera Belanda di atas Hotel Yamato, Surabaya. Kejadian itu membuat arek-arek Surabaya murka karena Indonesia sudah merdeka kok masih ada bendera Belanda yang berkibar. Maka terjadilah peperangan pertumpahan darah untuk merobek warna biru di bendera Belanda.

Zaman semakin maju kita tidak lagi dihadapkan dengan para penjajah dari luar negeri. Kita menghadapi penjajah dari dalam negeri sendiri. Jajahannya berupa saling menghujat, saling membenci, saling mencela, saling menyalahkan, saling merasa paling benar, saling mengafirkan, banyaknya informasi tidak benar disebarkan dan masih banyak lagi.

Di sini peran generasi milenial sangat dibutuhkan. Generasi milenial ini adalah para pemuda – pemudi yang saat ini berusia antara 15-35 tahun. Usia-usia seperti ini dalam psikologi perkembangan masuk dalam masa dewasa dini yaitu masa yang dimulai pada umur 18 tahun sampai kira-kira umur 40 tahun.

Karakteristik masa dewasa dini adalah pencarian identitas dan masa transisi, baik transisi secara fisik, transisi secara intelektual serta transisi peran sosial.

Transformasi gerakan intelektual pemuda melalui generasi millenial perlu digalakkan, khususnya menyangkut berbagai hal, seperti sosial, politik, ekonomi, budaya, dan agama (nilai spiritual). Sehingga, kelak dapat menyempurnakan referensi untuk memengaruhi proses-proses pengambilan kebijakan publik dan politik di sentra-sentra pemerintahan dan kemaslahatan rakyat di negeri ini.