Padang  

Gempa Kembali Menghoyak, Warga Jangan Panik

PADANG – Gempa bumi seakan menghantui masyarakat di bumi Indonesia. Datangnya “bertali-tali saja”. Setelah Palu dan Talaud, kini mengarah ke Bengkulu dan Sumatera Barat.

Khusus untuk Sumbar, Ranah Minangkabau punya masa kelam soal gempa ini. 2009 lalu, pekik demi pekik terdengar jelas ke anak telinga. Bangunan kokoh roboh berserakan. Mayat berjatuhan. Darah berceceran.

Di bawah reruntuhan bangunan, ada yang minta tolong. Anak mencari bapaknya. Ibu mencari anaknya. Lampu mati, gelap Padang di masa itu.

Minggu (30/12) gempa dengan kekuatan 5.8 SR kembali menghoyak Padang, dengan episenter gempabumi terletak pada koordinat 2,79 LS dan 102,21 BT, tepatnya di darat pada jarak 39 km arah utara Kota Tubei, Kabupaten Lebong, Propinsi Bengkulu pada kedalaman 164 km.

“Gampo gampo,”sebut seorang warga di Aur Duri, Padang Timur, Padang. Warga Padang “frustasi” dengan gempa bumi. Apalagi pasca gempa Palu dan tsunami Selat Sunda belum lama ini.

Menurut rilis BMKG pusat, hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempabumi berkekuatan 5,7 kemudian dilakukan pemutakhiran menjadi 5,8.

Berdasarkan rilis itu, guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Kota Bengkulu, Kepahiang, dan Bengkulu Tengah IV MMI, Manna, Mukomuko, Lebong, dan Pesisir Selatan III MMI, Kepulauan Mentawai, Pariaman, Padang.

Hingga berita ini diturunkan belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami.

BMKG juga menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. (givo)