Gedung Universitas Muhammadiyah Sumbar Terbakar

Gedung UMSB ludes terbakar. (ist)

PADANG – Gedung pasca sarjana universitas Muhammadiyah Sumatera Barat di Pasie Nan Tigo, Koto Tangah hangus dilalap api, Kamis (30/4) sekitar pukul 15.30 WIB.

Beruntung dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa dan hanya membakar ruangan di lantai II saja. Namun untuk kerugian belum bisa ditaksir. Informasi yang dihimpun, salah seorang security kampus, Mulyadi, melihat api sudah membesar di bagian depan lantai II gedung Pasca Sarjana.

Mengetahui hal itu, satpam tersebut langsung memberitahukan kejadian tersebut ke pemadam kebakaran. Tidak lama berselang delapan unit armada kebakaran tiba di lokasi dan langsung memadamkan api.

“Ada 16 ruangan di lantai II gedung tersebut. Saya pertama mengetahui api sudah membumbung tinggi,” kata Mulyadi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Padang, Dedi Henidal mengatakan, setelah mendapat laporan adanya kebakaran di lokasi kejadian, pihaknya langsung ke lokasi.

Setiba di lokasi, pihaknya melihat api telah membakar sebagian ruangan yang ada di lantai II gedung pasca sarjana tersebut.

“Luas bangunan sekitar 450 meter. Kendala tidak terlalu, tapi karena lantai II terbakar, karena kesulitan ada kayu-kayu yang sudah terbakar nyaris menimpa anggota,” kata Dedi Henidal.

Dedi mengatakan, untuk memadamkan api, pihaknya mengerahkan delapan unit armada kebakaran. Sementara untuk penyebab kebakaran, pihaknya belum mengetahui.

“Kita fokus memadamkan api. Api berhasil kita padamkan sehingga tidak menyebar ke bangunan lain. Untuk penyebab kebakaran, biarlah rekan dari kepolisian yang melakukan penyelidikan,” ujar Dedi.

Sementara itu Humas UMSB, Hendri Novigator mengatakan, peristiwa kebakaran ini, pihaknya memprediksi kerugian mencapai Rp500 juta. Sebab, di lantai II gedung itu terdapat beberapa laboratorium dan ruangan lainnya.

“Ada lokal, lokal VIP, laboratorium mikrotik dan ilmu falak. Jadi kemudian lokal tiga buah sama aula seminar, prediksi dengan fasilitas yang ada sekitar Rp500 juta,” katanya.

Dikatakan, untuk arsip di lantai II hanya ada seperti unit kegiatan mahasiswa (UKM). Namun, untuk bahan kimia serta perpustakaan berada di lantai dasar.

“Alhamdulillah api tidak sampai menyasar lantai dasar. Sebab ada bahan kimia, labor kimia serta perpustakaan 10 ribu buku,” tutupnya. (deri)