FTI Universitas Bung Hatta Buka Program Studi Rekayasa Energi Terbarukan

Menyikapi hal tersebut, Gubernur Sumbar saat ini, H. Mahyeldi Ansharullah mengatakan bahwa ini adalah kesempatan baik yang harus segera diimplementasikan dengan baik. Kami berharap Universitas Bung Hatta bersama PT Supreme Energy menjadi stakeholder yang terkemuka dalam menyelenggarakan pendidikan di Sumatra Barat.

Peluang lulusan Prodi Teknologi Rekayasa Energi Terbarukan ini sangat besar dikarenakan Indonesia memiliki sumber energi terbarukan yang berlimpah dan memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan.

Mahasiswa yang memilih Program Sarjana Terapan (S.Tr) ini memiliki beban kredit minimal 144 SKS dan ditempuh dalam waktu 4 (empat) tahun. Rancangan kurikulum terdiri atas 85 SKS teori dan 59 sks praktikum. Pelaksanaan praktikum dilakukan di laboratorium maupun berupa magang di indusri/lapangan.

Proses pembelajaran bahasa asing dilakukan secara intensif. Bila program S-1 (Sarjana) merupakan program pendidikan akademik dan berorientasi pada pengembangan keilmuan dan penelitian, program Sarjana Terapan merupakan program vokasi (terapan) yang bersifat lebih ke arah aplikasi/penerapan prinsip-prinsip keilmuan untuk keperluan praktis dan dengan tujuan agar lulusan yang dihasilkan siap kerja.

Selain kemampuan akademis dan teknis, mahasiswa Sarjana Terapan Teknologi Energi Terbarukan akan dibekali juga dengan kemampuan komunikasi efektif baik secara lisan maupun tulisan dan kemampuan berorganisasi serta soft skill lainnya, seperti kemampuan berbahasa asing, teknologi informasi, memiliki etika & tanggung jawab terhadap profesi, kepribadian berintegritas tinggi, technopreneur, kemampuan memimpin, dan bekerja sama dalam tim.

Mahasiswa Sarjana Terapan Teknologi Energi Terbarukan ini akan dibekali dengan kemampuan bahasa Inggris, bahasa Jerman, dan bahasa Jepang dengan memberikan kuliah intensif selama 2 bulan yang dikelola secara professional. (benk)