Fraksi DPRD Tanah Datar Sorot Penurunan RAPBD-Perubahan

BATUSANGKAR – Fraksi DPRD Tanah Datar menyorot Ranperda Perubahan APBD 2021 yang mengalami penurunan sebesar Rp.47,929 miliar atau 3,69 persen.

Hal ini disampaikan pada sidang paripurna, Senin, (13/9) dipimpin Ketua DPRD Rony Mulyadi dan dihadiri 24 dari 35 anggota dewan, Plt. Sekdakab Edisusanto, Sekwan Elizar, Forkopimda dan pejabat Pemkab.

Juru Bicara Fraksi PPP Arianto menanyakan apa langkah atau strategi Pemkab untuk peningkatan pendapatan daerah ke depan.

Selain itu, ia juga menanyakan apa penyebab dan kendala terjadinya penurunan pajak dan retribusi daerah, meminta penjelasan dimana saja lahan parkir milik Pemkab dan berapa target pendapatan dari parkir tersebut, serta berapa pemasukan daerah dari penanaman modal ke Bank Nagari.

Kemudian, Juru Bicara Fraksi PKS Istiqlal menyatakan pihaknya sangat menyayangkan dan cukup miris akibat terjadinya penurunan pendapatan daerah tersebut, karena tentu akan berdampak pada masyarakat dan pembangunan daerah ke depan.

“Cukup miris mengapa terjadi penurunan pendapatan daerah , dan tentu akan berdampak pada program pembangunan dan kesejahteraan masyarakat,” tandas Istiqlal.

Hal sama dikatakan Fraksi Perjuangan Golkar melalui Asrul Jusan. Dikatakan? fraksinya cukup prihatin dengan penurunan pendapatan daerah tersebut dan menjadi catatan serius untuk perbaikan ke depan.

“Pendapatan daerah secara umum mengalami penurunan, tapi di beberapa organisasi perangkat daerah seperti Kantor Kesbangpol dan Sekretariat Daerah , anggaranya mengalami peningkatan, ini perlu penjelasan,” tutur Asrul Jusan.

Saat itu lima fraksi lainnya juga mempertanyakan, yakni Fraksi NasDem melalui juru bicara Nova Hendria, Gerindra Kamrita, PAN Zulli Rustam, Demokrat Syafril, dan Fraksi Hanura Benny Apero.

Pada sidang paripurna sebelumnya, Bupati Eka Putra menyampaikan pendapatan daerah pada Perubahan APBD 2021 diperkirakan sebesar Rp1,252 triliun, dimana mengalami penurunan sebesar Rp47,929 miliar (3,69 persen) dari pendapatan APBD induk sebesar Rp1,3 triliun.

Untuk pendapatan asli daerah (PAD) dianggarkan sebesar Rp113,794 miliar menurun sebesar Rp16,774 miliar (12,85 persen) dibanding APBD induk Rp130,569 miliar.

Untuk pendapatan transfer dianggarkan sebesar Rp1,087 triliun menurun sebesar Rp37,492 miliar (3,33 persen), dibandingkan APBD induk sebesar Rp1,124 triliun. (ydi)