Agam  

Festival Rinuak dan Pacu Biduak Digelar di Tanjung Raya

Komunitas Pemuda Generasi Hamka Tanjung Raya (KPGH TJR) gelar Festival Rinyuak dan Pacu Biduak di Jorong Batung Panjang, Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, Senin (30/12). (*)

LUBUK BASUNG – Komunitas Pemuda Generasi Hamka Tanjung Raya (KPGH TJR) gelar Festival Rinuak dan Pacu Biduak di Jorong Batung Panjang, Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, Senin (30/12).
Ratusan masyarakat, perantau dan pengunjung berdatangan memadati lokasi lomba.

Koordinator KPGH TJR Rudi Tuscarora mengatakan, kegiatan ini terarah tidak hanya kelestarian lingkungan, kearifan lokal penguatan identitas budaya Danau Maninjau saja. Bahkan lebih dalam terkait pengikat sama rasa dan sama senasip masyarakat untuk bersatu.

“Kekompakan dan kebersamaan dalam tatanan berkehidupan bermasyarakat harus lebih ditingkatkan lagi, ” katanya.

Karena rasa kepedulian dan senasip sepenanggungan menjadi pokok membangun negeri.

Sungai Batang merupakan kampung santri dan serambi mekah Sumatra Barat dahulunya. Syekh Tuanku Nan Tuo beserta minantunya Syekh Guguak Katur, dilanjutkan cucunya Syekh Muhammad Amrullah memiliki sebuah pondok Pesantren besar di Sungai Batang dan menjadikan daerah tersebut pusat pendidikan agama Islam di Agam bagian Barat.

Ulama tersebut seperti Syekh Abdul Karim Amrullah (Inyiak Rasul) dan Buya Hamka.

Festival yang sangat unik dan perdana dilaksanakan dan diharapkan menjadi media pelestarian sekaligus meningkatkan sumber daya manusia dalam melaksanakan sebuah iven dan organisasi yang baik di Kampung Halaman Buya Hamka tersebut.

Irfan Amran selaku tokoh masyarakat sekaligus Wakil Rakyat asal Sungai Batang tersebut mengatakan terimakasih banyak kepada KPGH TJR, telah berfikir tentang pelestarian dan nama besar Buya Hamka yang menjadi teladan Umat Muslim.

Festival ini mengangkat identitas budaya yang mengakar mendasar pada tatanan kehidupan masyarakat Danau Maninjau.

Diharapkan kegiatan tersebut terus dievaluasi dan berkelanjutan di tahun depan. Tentunya yang memiliki daya tarik secara menyeluruh. Pelestarian lingkungan terhadap ikan Rinyuak melalui perlombaan alat tangkap tradisional, akan melestarikan budaya menjaga kearifan lokal dan kelestarian ikan endemik tersebut. (mursyidi)